9 Mobil Buatan Mahasiswa RI Bertarung Adu Irit di Filipina

Mobil ITS Team 2 (tengah)
Sumber :
  • Dok: Shell

VIVA.co.id – Sembilan mobil buatan mahasiswa-mahasiswa Indonesia berhasil lolos seleksi tahap awal dalam kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2016. Pada kompetisi adu irit kendaraan yang digelar di Manila, Filipina hingga tanggal 6 Maret mendatang, Indonesia sebenarnya mengirimkan 20 mobil.

Shell Eco-marathon Asia 2016 secara resmi telah dibuka pada hari ini Jumat 4 Maret 2016 dan sembilan mobil buatan mahasiswa Indonesia berhasil lolos. Sembilan mobil ini berasal dari enam tim dari berbagai universitas ternama Indonesia seperti Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.

"Keenam tim ini merupakan tim-tim mahasiswa yang berhasil menyelesaikan seluruh aspek Technical Inspection pada hari Kamis, 3 Maret 2016 kemarin," kata Haviez Gautama, General Manager External Relations PT Shell Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Jumat 4 Maret 2016.

Uji Inspeksi Teknis ini memang menjadi persyaratan awal sebelum dapat berlomba di trek jalan raya. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan, keamanan dan keselamatan mobil yang akan diikutkan dalam perlombaan adu irit bahan bakar tingkat internasional tersebut.

”Seluruh mobil yang akan mengikuti kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2016 di Manila harus mendapatkan stiker uji inspeksi teknis untuk  bisa ikut dalam kompetisi di trek jalan raya yang akan berlangsung besok. Stiker ini menandakan bahwa mobil telah lolos inspeksi teknis, termasuk diantaranya aspek keselamatan untuk bisa mengakses trek yang digunakan pada Shell Eco-marathon Asia 2016 ini," terangnya.

Salah satu tim, Nakoela yang bertanding di kelas Prototype dengan menggunakan gasoline (bensin) sebagai sumber energinya menjadi salah satu yang tim yang berhasil lolos dalam uji Inspeksi teknis tersebut.   

Ario Sunar Baskoro, dosen pembimbing Tim Nakoela menyampaikan  bahwa Tim Nakoela menyelesaikan tujuh dari 10 aspek Uji inspeksi teknis pada 2 Maret malam dan berhasil menyelesaikan tiga aspek lainnya pada tanggal 3 Maret siang.

"Kami mendapatkan keuntungan dengan uji inspeksi teknis yang dapat kami selesaikan dengan cukup cepat, karena Tim Nakoela dapat berlatih mengendarai Keris RVII di race track pada hari ini," kata Ario.

Lebih jauh, Ario Sunar Baskoro menambahkan bahwa salah satu kendala yang dialami tim Nakoela saat uji inspeksi teknis adalah fuel tank (tangki bahan bakar) yang retak. Beruntung hal itu dapat segera diperbaiki dengan cara mengganti dengan yang baru.  

Selain itu Tim Rakata dari Institut Teknologi Bandung (ITB) juga telah menyelesaikan seluruh aspek uji inspeksi teknis. Tim Rakata akan bertanding di kategori Prototype dengan sumber energi alternatif ethanol.

Tim mahasiswa lainnya dari ITB yang juga telah menyelesaikan seluruh aspek uji inspeksi teknis adalah Tim Cikal Ethanol yang akan bertanding di kategori UrbanConcept dengan sumber energi yang sama yaitu etanol.