Miliki Ide Kreatif, Lima Orang Dapat Datsun Go+ Gratis

VIVA.co.id – PT Nissan Motor Indonesia (NMI), melalui brand Datsun, memberikan lima unit mobil Datsun kepada lima orang asal Indonesia.

Kelima orang ini menjadi pemenang Datsun Rising Challenge kedua (DRC 2). Mereka dianggap memiliki ide paling kreatif, fokus pada kewirausahaan dan memberdayakan masyarakat untuk mengentaskan permasalahan sosial (social entrepreneurship).

Menurut Presiden Direktur NMI, Steve Ardianto, beragam ide usaha inovatif yang tak sekadar bisnis, banyak bermunculan, dan sangat beragam. Ide-ide itu juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di tempat usaha tersebut dijalankan.

“Ini sesuai dengan filosofi Datsun, Dream, Access, Trust. Di mana Datsun hadir untuk memberikan akses kepada risers untuk mewujudkan impian, mengubah hidupnya dan masyarakat di sekitarnya, menjadi lebih baik,” ujar Steve saat ditemui pewarta tadi malam di kawasan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta,  Kamis 25 Februari 2016.

Hal serupa juga diungkapkan Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja. Dari banyaknya proposal yang masuk, terlihat antusiasme besar dari para riser untuk menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik. Tidak hanya dari segi kuantitas, namun juga dari segi kualitas.

“Datsun berharap, finalis dan pemenang DRC 2 nantinya dapat merealisasikan ide bisnisnya, dan menjadi agen perubahan sosial yang menginspirasi orang lain untuk meraih mimpinya,” kata Indri.

Program DRC 2 diikuti sekitar 2.600 orang, lalu disaring menjadi 20 finalis dengan ide social entrepreneurship terbaik dari seluruh Indonesia.

Finalis mengikuti DRC University, wadah pembekalan ilmu, mentoring, dan networking, di Jakarta, 23–24 Februari lalu.

Kelima pemenang DRC 2 masing-masing mendapatkan modal usaha sebesar Rp50 juta dan satu unit Datsun GO+ Panca.

Kelima pemenang dan ide bisnisnya yakni Mario Devys dengan ide bisnis Sayuran Kering Nuninik, Asrul Yanuar dengan ide Lampu Charger Tenaga Air Garam Berbahan Kaleng Bekas, dan Mustafa Kamal dengan ide Pelangi Shop Aceh.

Selain itu, Firmansyah dengan ide Sambal Udang Ebi “Masin Jontang”, dan Sri Wardhani dengan ide “Dekke Simudur - Mudur”: Pemberdayaan pakan ternak dengan mengolah sisa hasil tangkapan nelayan.