Empat Karakter Konsumen Saat Beli Mobil, Anda yang Mana?

Ilustrasi transaksi jual beli mobil
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id – Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menyatakan, untuk memenuhi pasar otomotif nasional, Daihatsu terus menyajikan berbagai produk yang sesuai dengan karakter konsumen di Tanah Air.

Amel menjelaskan, untuk mengentahui apa kendaraan yang diinginkan dan diimpikan konsumen, Daihatsu selalu melakukan survei. Hasilnya, terdapat empat karakter konsumen saat membeli mobil.

“Pertama, ekspresionis. Dia mengambil keputusan dari dirinya sendiri, enggak mau dengar atau lihat-lihat. Contoh, saya paling cocok Toyota, saya cocok Honda. Itu adalah orang-orang ekspresionis,” kata Amel saat ditemui di kawasan Sunter, Jakarta.

Amel menambahkan, karakter ekspresionis cenderung  memiliki tingkat ekonomi yang lebih baik. Bahkan, pemerintah pun memiliki karakter ekspresionis.

“Karena, mereka mengambil keputusan dengan keyakinannya. Mereka tidak mau melihat-lihat atau baca berita. Contoh, mereka percaya saja saat sales bilang Avanza buatan Thailand, padahal Avanza dibuat di Indonesia,” ujar Amel.

Karakter kedua yakni analis. Amel menuturkan, orang analis cenderung mengambil keputusan dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya, untuk mendapatkan pengetahuan.

Yang mereka lakukan adalah membaca, survei produk, survei harga, hingga mencari seluk beluk jaringan diler serta purna jual.

Berdasarkan survei Daihatsu, konsumen yang datang kebanyakan tipe analis, dengan presentase mencapai 39 persen. Sedangkan, ekspresonis ada di urutan ke dua, yaitu 31 persen. Menurut Amel, setiap tahun karakter analis bertambah banyak jumlahnya.

“Jadi, mereka kalau mau beli mobil, lama. Mikir purna jualnya nanti bagaimana, lalu bengkel gampang atau tidak, terus garansi juga bagaimana. Setelah melihat itu, mereka baru membeli mobil Daihatsu,” ungkapnya.

Karakter ketiga yaitu realistis. Karakter ini biasanya merupakan konsumen yang ingin membeli mobil dengan dana terbatas. Misalkan, konsumen tersebut memiliki uang Rp100 juta, sehingga dia hanya fokus mencari mobil yang sesuai dana.

Sedangkan karakter keempat adalah follower. Karakter ini baisanya merupakan konsumen yang membeli kendaraan, karena model tersebut banyak beredar di pasaran.

“Paling banyak mobil apaan, dia ikut beli. Dia enggak mau pusing,” katanya.