Mobil Model 'Hidung Pesek' Bakal Segera Punah, Kenapa?

Test drive New Daihatsu Luxio
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVA.co.id - Keberadaan mobil tanpa bonet, atau semi bonet lambat laun semakin tergerus zaman. Hal ini terlihat dari penjualan mobil ‘pesek’ yang tidak terlalu signifikan, bahkan terlihat hampir musnah.

Padahal, mobil tanpa bonet, atau semi bonet memiliki karakter yang sangat cocok untuk konsumen di Indonesia, karena mampu menampung banyak penumpang.

Sebut saja, mobil tanpa bonet ini memilik beberapa kelebihan, seperti kabin yang lebih luas, atap tinggi, serta bagasi yang juga luas. Namun, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku popularitas mobil tanpa bonet, atau pun semi bonet semakin menurun.

“Ini karena konsumen pilih yang ada bonet, karena unsur safety,” jelas Amelia, saat ditemui di kawasan Sunter, Jakarta, Selasa 16 Februari 2016.

Amelia juga menyatakan, konsumen di Indonesia sangatlah unik. Bagaimana tidak, jika peminat mobil tanpa bonet menurun, namun di Jepang, keberadaan mobil pesek justru tergolong masih normal.

Di Indonesia, kata Amelia, penyebab menurunnya mobil tanpa bonet diawali dengan kehadiran duo kembar Xenia-Avanza.

"Dulu, pas kita masih inden Xenia Avanza, pasarnya bagus. Sekarang, sesudah Xenia-Avanza keluar, lalu ada lagi Ertiga dan Mobilio, sudah semua pilihannya mobil bonet," ungkapnya.

Kendati demikian, wanita yang akrab disapa Amel tersebut menyatakan, bahwa untuk Daihatsu sendiri tidak akan menyetop produksi mobil hidung pesek seperti model Luxio, atau pun Gran Max.

“Pasarnya memang kecil, kita masih rutin jualan, sekita 350 unit, tidak mati. Untuk Gran Max sendiri kita ekspor,” jelasnya.

Seperti diketahui, saat ini mobil tanpa bonet atau pun semi bonet bentuknya memang tergolong unik. Jika pun ada, untuk mobil tanpa bonet yang low budget  jarang digunakan untuk harian, melainkan lebih banyak digunakan untuk komersil. (asp)