Penjualan Mobil Jeblok, Pengamat: LCGC yang Bakal Laris
- Dokumentasi TAM
VIVA.co.id - Kondisi pasar otomotif yang sedang mengalami penurunan diprediksi tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap penjualan di segmen mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC).
Hal itu pun diungkapkan langsung pengamat otomotif Bebin Juwana saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat 5 Januari 2016. Menurut Bebin, LCGC memang diprediksi bisa menjadi stimulus penjualan di pasar otomotif nasional yang tengah lesu.
“Sebab dengan kondisi saat ini, harga mobil terus naik, jadi mereka ada juga yang turun kelas. Tapi memang LCGC dibuat untuk naik kelas, dari pengguna sepeda motor ke mobil. Ya mereka lebih pilih LCGC,” ungkap Bebin.
Bebin juga menyatakan, penjualan LCGC naik karena memang ada kebutuhan dari konsumen. Terlebih bagi mereka yang memiliki mobil dengan kondisi rewel atau bermasalah dan harus mengganti.
Namun sayang, karena kondisi yang tak memungkinkan, pilihan konsumen membeli mobil hanya ada dua yaitu mobil bekas atau turun kelas menjadi LCGC.
“Tentu saja kalau yang ingin jalan sama keluarga yang jumlahnya empat orang naik motor. Baru sampai persimpangan nanti ditilang polisi. Jadi lebih baik bawa mobil,” katanya.
Soal harga, LCGC yang saat ini dijual di Indonesia memang tergolong relatif murah. Harga yang dipatok antara Rp70 juta sampai Rp120 jutaan.