Ini Kerugian Mesin Turbo Menurut Honda
- Dok: Honda
VIVA.co.id - Beberapa tahun belakangan ini, produsen mobil sibuk mengembangkan mesin baru. Ketatnya regulasi mengenai emisi gas buang, membuat mereka melirik pendorong turbocharger sebagai alternatif.
Dilansir Paultan, Rabu 6 Januari 2016, Kepala Riset dan Pengembangan Honda Jepang, Keiji Ohtsu, mengatakan, bahwa Honda berkomitmen untuk menghadirkan model-model baru dengan mesin turbo.
Dengan adanya turbo, kapasitas mesin dapat diperkecil, sehingga efisien dalam penggunaan bahan bakar. Emisi gas buang yang dihasilkan juga tidak sebanyak mesin konvensional, karena turbo membuat efisien pembakaran meningkat.
Namun, kata Keiji, untuk saat ini, pihaknya tetap menawarkan mobil yang dilengkapi dengan mesin konvensioal. Hal itu berlaku, khususnya untuk negara-negara yang ada di wilayah Asia Tenggara.
Langkah ini dilakukan, karena menurut Keiji, pasar Asia Tenggara masih sensitif soal harga kendaraan. Menurutnya, alasan mesin turbo kurang laku di Asia Tenggara, karena biaya produksinya lebih tinggi, sehingga berdampak pada harga jual.
Sekedar informasi, PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek Honda di Tanah Air, diketahui mendaftarkan Civic bermesin turbo, beberapa waktu lalu.
Bisa jadi, ini upaya HPM untuk melihat, bagaimana respon konsumen akan mesin turbo di Indonesia.