Nissan 'Pede' Juke Masih Diminati di Indonesia
Kamis, 19 November 2015 - 09:28 WIB
Sumber :
- Dok: Nissan
VIVA.co.id - Berbagai prediksi tren pasar otomotif di 2016, semakin bermunculan. Mulai dari diperkirakannya perkembangan segmen mobil murah ramah lingkungan, atau
Low Cost Green Car
(LCGC), hingga mobil bongsor seperti SUV (Sport Utility Vehicle).
Tak terkecuali, prediksi itu pun keluar langsung dari mulut General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin. Budi menyatakan, salah satu produk andalannya, Nissan Juke yang masuk dalam segmen low SUV, bakal tetap laris terjual di 2016 mendatang.
"Juke, memang dari awal produk ini segmennya segmented, secara konsep produk ini lebih ke arah emotional driven, desain unik, performa oriented. Jadi, kehadiran sejak awal mobil ini tidak mengejar volume (penjualan)," ujar Budi saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Rabu 18 November 2015.
Budi pun optimistis, bahwa mobil yang pertama kali hadir di 2011 silam tersebut, akan tetap diburu konsumen di tahun depan, karena memiliki desain yang berbeda.
"Karena segmen mobil unik dan segmented itu akan selalu ada," ucap Budi.
Di tengah pasar yang semakin berkembang dan munculnya model-model terbaru dari berbagai agen tunggal pemegang merek, penjualan Nissan Juke masih dianggap normal, yaitu antara 100-120 unit per bulan.
Meski masih tergolong minim, namun Nissan percaya angka penjualan Juke yang representatif tergolong cukup opitmal, melihat mobil tersebut diakui bukan merupakan tulang punggung Nissan.
"Volume maker Nissan itu jelas bukan Juke, tetapi Grand Livina, X-trail, dan March," ungkapnya. (asp)
Baca Juga :
Tak terkecuali, prediksi itu pun keluar langsung dari mulut General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin. Budi menyatakan, salah satu produk andalannya, Nissan Juke yang masuk dalam segmen low SUV, bakal tetap laris terjual di 2016 mendatang.
"Juke, memang dari awal produk ini segmennya segmented, secara konsep produk ini lebih ke arah emotional driven, desain unik, performa oriented. Jadi, kehadiran sejak awal mobil ini tidak mengejar volume (penjualan)," ujar Budi saat ditemui di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Rabu 18 November 2015.
Budi pun optimistis, bahwa mobil yang pertama kali hadir di 2011 silam tersebut, akan tetap diburu konsumen di tahun depan, karena memiliki desain yang berbeda.
"Karena segmen mobil unik dan segmented itu akan selalu ada," ucap Budi.
Di tengah pasar yang semakin berkembang dan munculnya model-model terbaru dari berbagai agen tunggal pemegang merek, penjualan Nissan Juke masih dianggap normal, yaitu antara 100-120 unit per bulan.
Meski masih tergolong minim, namun Nissan percaya angka penjualan Juke yang representatif tergolong cukup opitmal, melihat mobil tersebut diakui bukan merupakan tulang punggung Nissan.
"Volume maker Nissan itu jelas bukan Juke, tetapi Grand Livina, X-trail, dan March," ungkapnya. (asp)