Honda Didenda Usai Keliru Laporkan Angsuran Mobil Konsumen sebagai Kredit Macet

Honda Mobil
Sumber :
  • Carscoops

Jakarta, VIVA –  Cabang pembiayaan otomotif HMC milik Honda Motor Co., American Honda Finance Corp., telah didenda $12,8 juta oleh Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB). Ini karena diduga karena memberikan informasi yang tidak akurat.

Dikutip dari Carscoops, Kamis 30 Januari 2025, Honda Finance diduga memberikan informasi yang tidak akurat yang memengaruhi laporan kredit ratusan ribu pelanggan Honda dan Acura.
Selama pandemi COVID-19, Honda Finance mengizinkan pelanggan untuk menunda pembayaran pinjaman mobil

Tetapi, di sisi lain CFPB menemukan bahwa akun-akun ini secara keliru dilaporkan sebagai tunggakan, bukan lancar, ke biro kredit. CFPB juga menuduh Honda Finance gagal menyelidiki perselisihan pelanggan dengan benar. 

"Honda Finance terus memberikan informasi yang tidak akurat bahkan setelah menentukan beberapa jenis informasi tidak akurat," bunyi tuduhan pemerintah.

Akibatnya, perusahaan harus membayar $10,3 juta sebagai kompensasi kepada pelanggan yang terdampak dan denda $2,5 juta kepada dana bantuan korban CFPB. Dalam beberapa kasus, pelanggan telah mengeluhkan selisih pembyaran yang dianggap tidak tercatat dengan benar.

Jika menelaah lebih lanjut keluhan tersebut, pemerintah mengatakan antara Februari 2020 dan Mei 2021, Honda Finance setuju untuk menunda pembayaran untuk hampir 85.000 akun tetapi melaporkannya sebagai akun yang menunggak. 

Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS (CFPB)

Photo :
  • Auto Finance News

Biro Perlindungan Keuangan Konsumen juga mengatakan perusahaan tersebut "gagal segera memperbaiki status akun untuk hampir 35.000 akun yang melaporkan status akun yang telah dibayar dengan benar, tetapi kemudian melaporkan secara tidak akurat bahwa akun tersebut belum dibayar, yang mengakibatkan kerugian bagi konsumen."

“Honda Finance menggunakan praktik ceroboh yang mencoreng laporan kredit ratusan ribu pelanggannya.” Ia menambahkan, “Tuduhan palsu pada laporan kredit dapat berdampak serius bagi warga Amerika yang mencari pekerjaan, perumahan, atau pinjaman," ujar Direktur Biro Perlindungan Keuangan Konsumen Rohit Chopra.

Biro Perlindungan Keuangan Konsumen mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya mereka berselisih dengan Honda Finance karena mereka bekerja sama dengan Departemen Kehakiman pada tahun 2015. 

Saat itu, perusahaan tersebut terbukti melakukan diskriminasi ilegal terhadap peminjam Afrika-Amerika, Hispanik, Asia, dan Kepulauan Pasifik. Dalam kasus tersebut, mereka akhirnya membayar $24 (£19,2 / €22,9) juta karena melanggar Undang-Undang Kesempatan Kredit yang setara.