Ada Insentif Mobil Hybrid, BYD Indonesia Pertimbangkan Ikut Main di Segmen PHEV
- Carnewschina
Jakarta, VIVA – BYD Motor Indonesia turut mempertimbangkan bermain juga di segmen Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Terlebih, pemerintah juga bakal memberikan insentif untuk mobil hybrid pada tahun ini.
Seperti disampaikan oleh Head of PR & Government Relations BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan. Menurutnya, BYD akan selalu ikuti pemerintah dalam hal kendaraan ramah lingkungan.
Menurutnya, PHEV lebih optimal untuk dipasarkan di Tanah Air. Mengingat mobil PHEV memiliki jarak tempuh lebih baik karena kendaraan listrik hibrida yang menggunakan baterai dan mesin pembakaran internal.
"Hybrid atau lebih optimalnya PHEV memiliki keunggulan dengan kapasitas baterai yang besar dan jangkauan lebih panjang. Teknologi ini lebih maju dibandingkan hybrid biasa, meskipun membutuhkan investasi R&D yang besar," kata Luther di Jakarta, Senin 20 Januari 2025.
"Apalagi BYD merupakan salah satu pemain inti PHEV juga di global, kan," tambahnya.
Di global sendiri BYD memiliki teknologi PHEV tersebut atau disebut DM-i. BYD juga sudah mendaftarkan desain SUV yang diduga adalah BYD Song L DM-i di Indonesia, yakni mobil PHEV yang baru saja diluncurkan di China.
Hal yang wajar jika produsen mulai tertarik untuk produksi mobil hybrid di dalam negeri, karena pemerintah akan memberikan insentif di tahun depan meski nilainya tidak sebesar insentif mobil listrik murni.
Sebelumnya negara hanya memberikan insentif berupa PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ditanggung pemerintah untuk mobil listrik murni berbasis baterai, kini mobil hybrid juga diberikan keringanan namun berupa diskon PPnBM.
Artinya harga mobil hybrid ke depan bisa lebih terjangkau dari sebelumnya, meski ada tambahan PPN 12 persen, atau opsen pajak. Mengingat PPnBM mobil hybrid saat ini rata-rata di angka 6-8 persen, tergantung dari konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang.