Mobil Listrik Makin Populer, Bisnis Suku Cadangnya Jadi Incaran?

Ilustrasi Mobil Listrik
Sumber :
  • freepik.com/frimufilms

Jakarta, VIVA – Mobil listrik saat ini semakin populer seiring dengan upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Peningkatan adopsi kendaraan listrik (EV) memicu lonjakan kebutuhan pada berbagai komponen pendukungnya, baik dalam hal produksi, spare part, maupun aftermarket.

Bagi industri suku cadang, keberadaan era elektrifikasi menjadi peluang besar sekaligus tantangan, terutama dalam penyesuaian dengan teknologi baru yang dibawa oleh kendaraan listrik.

Ilustrasi onderdil atau suku cadang kendaraan.

Photo :
  • DatatraceID

Namun, pasar suku cadang untuk mobil listrik saat ini masih dalam tahap awal perkembangan lantaran era ini terhitung masih baru. Hal ini disampaikan oleh Bima Aryo Wicaksono, Dept. Head Aspira 4W & Lubricant.

"Untuk suku cadang mobil listrik, dalam mengembangkan sebuah produk itu kami melihat potensi marketnya seperti apa ya. Secara skala bisnisnya juga bagaimana. Kami tahu mobil listrik ini kan memang masih baru, terus juga secara populasi belum terlalu besar," ujarnya saat dihubungi VIVA pada Kamis, 16 Januari 2025.

Ia menambahkan bahwa untuk tahun 2024 lalu, kebutuhan suku cadang mobil listrik masih belum terlalu signifikan. Menurutnya, situasi serupa juga terjadi pada sektor aftermarket.

" Aftermarket (mobil listrik) juga belum signifikan kebutuhannya. Kenapa? Karena kan namanya untuk produk baru mobil itu kan 2, 3, 4 tahun kan biasanya masih ada garansi dan juga konsumen pasti menggunakan suku cadang originalnya. Baru setelah itu warantynya selesai mereka belanja ke merek-merek yang aftermarket," jelasnya.

Meski demikian, Bima mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai mengembangkan beberapa produk yang tidak termasuk dalam garansi kendaraan.

"Kami saat ini memang sedang mengembangkan produk yang tidak termasuk pada warranty. Misalnya, filter kabin untuk mobil listrik, BYD gitu. Nah, kami tuh sedang mengembangkan juga ke arah sana atau juga wiper blade-nya, dengannya aksesoris, itu kami coba sediakan," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa produk-produk tersebut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tanpa harus menunggu komponen kendaraan mengalami kerusakan.

"Jadi di mana produk yang memang dibutuhin sama konsumen, tidak perlu menunggu barang itu rusak," tutupnya.