Citroen Soroti Ketimpangan Insentif Mobil Hybrid dan Listrik

Mobil listrik Citroen E-C3
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta, VIVA – Produsen otomotif asal Prancis, Citroen memberikan tanggapan terkait keberadaan insentif yang diberikan pada mobil hybrid di Indonesia.

Sebelumnya, Pemerintah telah mengumumkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid. Ketentuan ini secara resmi akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025.

Insentif atau stimulus untuk mobil hybrid diumumkan bersamaan dengan paket insentif untuk beberapa sektor penting, termasuk mobil listrik.

Untuk diketahui, mobil listrik mendapatkan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil completely knocked down (CKD) sebesar 10 persen.

Kemudian, pemerintah juga memberikan PPnBM DTP pada mobil listrik completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15 persen dan pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

Menurut Citroen, ada ketimpangan antara insentif mobil hybrid dengan mobil listrik.

Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer (CEO) PT Indomobil National Distributor, yang menaungi Citroen di Indonesia mempertanyakan seberapa besar dampak tiga persen tersebut pada penjualan mobil hybrid.

"Kalau kita bicara hybrid dan mobil listrik, sampai sekarang kalau kita lihat, walaupun sekarang ada perhatian dari pemerintah terhadap hybrid, tapi maaf saja, itu (mobil hybrid) di 3 persen. Memang akan seberapa besar sih dampaknya?," ucap Tan dikutip VIVA di Jakarta.

Tan pun menyampaikan bahwa mobil listrik mendapatkan insentif yang sangat besar. Bahkan untuk tahun ini, pajak (PPN) kendaraan tersebut hanya 1 persen.

Tidak hanya itu, Tan juga menyoroti adanya pemberlakuan untuk mobil CBU dengan banyak insentifnya.

"Luxury tax bisa menjadi nol (persen). Lalu, import duty juga bisa menjadi nol (persen). Waduh, kalau itu dijumlah, dibandingkan dengan yang didapatkan oleh hybrid, kan tidak seberapa," tuturnya.

Citroen Experience Center di TB Simatupang

Photo :
  • PT Indomobil National Distributor

Sementara itu, Tan turut menyampaikan bahwa Citroen juga memiliki model mobil hybrid secara global.

Kendati demikian, Citroen masih berfokus pada penjualan mobil konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE) dan mobil listrik.

"Kita sejauh ini sudah kembangkan mobil listrik sejak tahun lalu. Kita juga melihat pemerintah itu dukungan terhadap EV-nya sangat kuat," katanya.

Sebagai informasi tambahan, Citroen memiliki beberapa lini mobil hybrid untuk pasar global, meliputi C5 Airscross, CX 5 PHEV, Citroen C4, C4 X Hybrid 136, dan lainnya.