Pemerintah Kucurkan Insentif, Tahun Depan ada Mobil China Hybrid Buatan Lokal
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Untuk menghadapi kenaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen di tahun depan, dan menurunnya daya beli masyarakat terhadap mobil baru, pemerintah memberikan insentif untuk mobil hybrid.
Sebelumnya negara hanya memberikan insentif berupa PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ditanggung pemerintah untuk mobil listrik murni berbasis baterai, kini mobil hybrid juga diberikan keringanan namun berupa diskon PPnBM.
Setelah melalui proses yang panjang, adanya pro dan kontra terkait teknologi hybrid, akhirnya pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa mobil hybrid berhak menerima insentif.
“PPnBM ditanggung pemerintah untuk kendaraan berbasis baterai atau electric vehicle masih dilanjutkan, dan yang terbaru pemerintah memberikan diskon sebesar 3 persen untuk kendaraan bermotor hybrid,” ujar Airlangga Hartarto.
Artinya harga mobil hybrid ke depan bisa lebih terjangkau dari sebelumnya, meski ada tambahan PPN, atau opsen pajak. Mengingat PPnBM mobil hybrid saat ini rata-rata di angka 6-8 persen, tergantung dari konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang.
Aturan terkait PPnBM mobil hybrid sebelumnya tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 141/PMK.010/2021 tentang Penetapan Jenis Kendaraan Bermotor yang dikenai pajak penjualan atas barang mewah dan tata cara pengenaan, pemberian, dan penatausahaan pembebasan, dan pengembalian pajak penjualan atas barang mewah.
Adapun hadirnya kebijakan baru itu menjadi angin segar buat produsen mobil, tak terkecuali merek China layiknya Morris Garage, atau MG Motor Indonesia yang tahun depan akan kembali merilis mobil hybrid buatan lokal.
Chief Executive Officer MG Motor Indonesia, He Guowei mengatakan, sangat bagus adanya insentif mobil hybrid tersebut, dan tahun depan perusahaan juga sudah punya rencana untuk merilis mobil hybrid yang dibuat di dalam negeri setelah MG VS.
"Cuma kita masih mempelajari juknisnya dulu, tapi kita akan membuat produk baru lagi secara lokal dengan adanya insentif tersebut. Saat ini ada dua produk yang menerima insentif, dan kita sedang dalam proses pengembangan 2 produk baru yang dibuat lokal lagi di tahun depan, satunya hybrid, dan satunya lagi antara hybrid, EV, atau PHEV," ujarnya di Jakarta, Selasa 17 Desember 2024.
Sebelum adanya insentif mobil hybrid, jenama asal Tiongkok itu sudah membuat MG VS Hybrid di dalam negeri dengan memanfaatkan pabrik SAIC-Wuling Motor di Karawang, Jawa Barat.
Selain itu, kedua mobil listriknya, yaitu MG ZS EV, dan MG 4 EV juga dibuat di pabrik yang sama dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di atas 40 persen, sehingga sudah menikmati insentif.