Ketegangan Politik di Korsel Tak Pengaruhi Pasokan Mobil Hyundai di RI
- Dok: Hyundai
Padalarang, VIVA – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menanggapi terkait adanya situasi ketegangan politik yang berlangsung di Korea Selatan, setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer di negara Ginseng tersebut.
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT HMID mengungkapkan bahwa adanya gejolak politik di Korea Selatan tidak mempengaruhi pasokan mobil di Indonesia.
"Menyoal politik terus terang kita tidak bisa bicara dari sisi itu. Tetapi kita terus terang secara bisnis kita beroperasi secara normal. Tidak ada dampak apa-apa ke kita," ujarnya dikutip VIVA di Padalarang, Jawa Barat.
Ia pun menyampaikan bahwa HMID akan terus memantau perkembangan dari permasalahan yang berada di pusat.
"Kita akan terus mencermati. Tetapi so far bisnis berjalan tetap optimal," tegas Budi.
Sebagai informasi, beberapa model mobil Hyundai masih ada yang diimpor dari Korea Selatan, seperti Staria, Ioniq EV, Palisade, dan Tucson terbaru.
Adapun untuk di Korea Selatan, saham dari Hyundai Motor turun 2,1 persen menjadi 210.000 won, yang awalnya berada di angka 214,500 won imbas dari adanya darurat militer, dikutip VIVA dari laman The Korea Herald site.
Kemudian, sebanyak 43 ribu anggot serikat pekerja di Hyundai Motor juga melakukan mogok kerja selama empat jam pada Kamis dan Jumat untuk menindak keras aksi Presiden Yoon Suk-yeol saat mengumumkan darurat militer, menurut laporan Yonhap News Agency