Kata Wuling Mobil Listrik 7-Penumpang Belum Dibutuhkan, Kok BYD M6 Laku

Booth Wuling di GJAW 2024
Sumber :
  • Arianti Widya

VIVA – Wuling Motors produsen kedua di Indonesia yang memproduksi mobil listriknya di dalam negeri setelah Hyundai. Setelah Air ev, semua mobil listrik mereka sudah dibuat lokal seperti BinguoEV, dan Cloud EV.

Ketiga mobil listrik Wuling itu diketahui hanya memiliki konfigurasi dua baris, dengan kapasitas 4-penumpang sampai 5-penumpang dengan spesifikasi, dan harga berbeda-beda.

Padahal secara global Wuling sudah memiliki MPV listrik tiga baris yang dapat menampung 7-penumpang, diberi nama Hong Guang EV.

Wuling Hongguang / Wuling Confero Hybrid

Photo :
  • Carnewschina

Meski begitu, menurut sudut pandang Wuling mobil listrik dengan kapasitas 7-penumpang dianggap belum terlalu dibutuhkan di RI, seperti disampaikan Public Relation Manager Wuling Motors, Brian Gomgom.

“Kebanyakan EV digunakan untuk harian, untuk rutinitas dia pergi ke kantor, kerja, kuliah, atau buat belanja. Biasanya kapasitas di dalam mobil paling hanya dua sampai empat orang. Itu yang kita lihat,” ujarnya kepada wartawan, dikutip, Senin 2 Desember 2024.

Menurutnya, Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV masih memadai untuk memenuhi kebutuan konsumen sampai sekarang. Hal itu terlihat dari data penjualan ketiganya selama periode Januari-Oktober 2024.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo, penjualan Air ev dari pabrik ke diler 2.980 unit, BinguoEV 4.236 unit, dan Cloud EV yang baru dijual April menorehkan penjualan 3.009 unit.

Artinya secara total selama 10 bulan tahun ini Wuling sudah menjual mobil listriknya mencapai 10.225 unit, di mana BinguoEV sebagai produk keduanya menjadi penyumbang terbesar.

Tapi jika melihat pencapaian BYD M6 tentu bertolak belakang dengan sudut pandang Wuling. Sebab MPV listrik medium pertama di Indonesia yang dapat menampung 7-penumpang itu terjual 3.054 unit hanya dalam waktu 4 bulan.

BYD M6 di GIIAS 2024

Photo :
  • Arianti Widya

Masih lebih laku dari Cloud EV yang lebih dulu hadir di RI, atau Air ev yang sudah dijual sejak tahun lalu. Meski begitu, menurut Gomgom, segmen EV di Indonesia belum terlihat dari sisi bentuk, atau kapasitasnya.

“Segmen EV itu sebenarnya belum bisa kelihatan bentuknya. Segmennya seperti apa? Bodinya seperti apa? Muat berapa orang?. Yang kita lihat memang penggunaan EV ini berbeda dengan mobil ICE, terutama daya tampungnya,” katanya.