Punya Uang Segini Pilih MPV Listrik Aletra L8 atau BYD M6, Siapa Lebih Unggul

Mobil listrik Aletra L8
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

VIVA – BYD M6 yang dipasarkan oleh PT BYD Motor Indonesia menjadi mobil listrik MPV (Multi Purpose Vehicle) pertama di Tanah Air, terutama segmen medium. Kini mobil keempat BYD tersebut dapat pesaing baru.

Pasalnya PT Aletra Mobil Nusantara yang diklaim sebagai merek Indonesia resmi merilis MPV listrik sekelas BYD M6 dengan nama Aletra L8.

Soal harga, Aletra L8 dibanderol Rp445 juta dengan home wall charger, jika tanpa chager Rp435 juta, dan L8s sebagai tipe tertinggi dilego Rp488 juta termasuk home wall charger, dan tanpa alat pengisian baterai Rp478 juta.

BYD M6

Photo :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

Artinya mobil listrik brand Indonesia yang statusnya impor dari China itu masih lebih mahal, karena BYD M6 tipe Standard hanyanya Rp379 juta, tipe Superior Rp419 juta, dan Superior Captain Seat Rp429 juta, dan semuanya sudah dapat alat pengisian baterai tanpa syarat.

Adapun secara dimensi Aletra L8 panjangnya mencapai 4.812 mili meter, lebar 1.909 mm, tinggi 1.699 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.807 mm, dengan ground clearance 160 mm.

Memang lebih bongsor dari BYD M6, di mana mobil listrik brand Indonesia itu bisa menampung 7-penumpang dengan konfigurasi captain seat di baris kedua, dan kapasitas bagasinya 459 liter.

Sementara M6 panjangnya hanya 4.710 mm, lebar 1.810 mm, tinggi 1.690 mm, dengan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm dengan  ground clearance 170 mm.

Berkaca data di atas kertas, ruang penumpang, dan bagasi belakang Aletra seharusnya lebih lega dari M6. Lalu gimana dengan performanya, termasuk jarak tempuh dari kedua MPV listrik tersebut?

Semua varian M6 dibekali baterai lithium ferrophosphate, atau LFP blade dengan kapasitas berbeda-beda. Untuk tipe Standar dayanya 55,4 kWh dengan jarak tempuh 420 km berdasarkan pengujian NEDC (New European Driving Cycle).

Tenaga maksimal dari motor listrik penggerak roda depannya 120 kW, dan torsi puncak 310 Nm, maka untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam butuh waktu 10,1 detik.

Berbeda dengan tipe Superior, kapasitas baterainya 71,8 kWh dengan jarak tempuh melalui pengujian NEDC diklaim 530 km. Lalu tenaga maksimalnya 150 kW, dan torsi 310 Nm, karena lebih bertenaga maka untuk mencapai 100 km per jam hanya 8,6 detik.

Sementara Aletra memiliki kapasitas baterai yang lebih kecil dari M6, namun secara bahan baku masih sama-sama LFP. Untuk tipe L8 daya baterainya hanya 50,4 kWh, tapi menurut pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle) jarak tempuhnya 431 km, dan tipe L8s baterainya 64,74 kWh dengan kemampuan jelajah 540 km.

Sepertinya jika pengujiannya dilakukan oleh NEDC, maka jarak tempuhnya akan kalah jauh dari M6, namun seperti diketahui semua data tersebut tidak akan sama saat digunakan konsumen untuk mobilitas sehari-hari.

Kemudian untuk tenaganya, kedua varian Aletra itu sama-sama mengandalkan dinamo penggerak roda depan bertenaga 120 kW atau setara 161 dk, dan torsi 240 Nm, di mana kecepatan maksimalnya 160 km per jam.

Untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam hanya butuh waktu 10,7 detik, lebih lambat dari semua varian M6. Kira-kira jika punya uang Rp300-400 jutaan, pilih BYD M6 yang secara brand sudah jelas, begitupun jaringan penjualannya, atau pendatang baru Aletra L8?