Nissan PHK Ribuan Karyawan, Hal Ini Jadi Penyebabnya
- Associated Press/Morry Gash
Tokyo, VIVA – Manufaktur asal Jepang, Nissan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan secara massal.
Dilansir VIVA dari laman The Japan Times pada Selasa, 12 November 2024, Nissan akan memberhentikan 9.000 karyawan di seluruh dunia dan mengurangi kapasitas produksinya sebesar 20 persen.
Tindakan tersebut dilakukan lantaran Nissan tercatat mengalami kerugian sebesar 9,3 miliar yen atau hampir Rp1 triliun pada kuartal ketiga tahun 2024, mencakup periode Juli hingga September.
Pada Juli lalu, Nissan menurunkan proyeksi laba operasional tahunan dari 600 miliar yen menjadi 500 miliar yen akibat lemahnya penjualan di Tiongkok, Jepang, dan Amerika Utara.
Makoto Uchida, CEO Nissan mengungkapkan kepada para investor bahwa saat ini pihaknya sedang menghadapi tantangan dari eksternal dan internal.
"Nissan saat ini mengalami dampak bukan hanya dari tantangan eksternal, tetapi juga dari masalah internal kami sendiri," ujarnya.
Adapun, hal tersebut mengisyaratkan persaingan ketat dengan produsen mobil asal Tiongkok dan target penjualan yang terlalu ambisius dari Nissan.
Selain itu, Nissan juga berencana menjual sebagian sahamnya di Mitsubishi Motors sebesar 34,07 persen dan mengurangi biaya tetap sebesar 300 miliar yen atau sekitar Rp30 triliun.