Tahun Depan ada 30 Mobil Hybrid Baru yang Bisa Jalan 400 KM Tanpa BBM

Sistem hybrid di mobil Mitsubishi Outlander PHEV
Sumber :
  • Dok: Mitsubishi Motors

VIVA – Mobil hybrid menjadi salah satu solusi di beberapa negara sebelum beralih ke EV (Electric Vehicle), karena penggunanya tidak perlu melakukan isi baterai secara manual, berkat bantuan mesin pembakaran.

Sistem yang tersedia saat ini terbagi menjadi mild hybrid, HEV (Hybrid Electric Vehicle), dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), baik secara seri, atau paralel.

Mobil konsep MPV Chery

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Namun saat ini sebagian besar mobil hybrid murni yang beredar dipasaran bekerja secara paralel, di mana baterai dan motor listrik bisa menggerakkan roda seutuhnya dalam kondisi tertentu, tanpa bantuan mesin.

Adapun ketika baterai sudah melemah, dan beban kerjanya cukup berat, maka mesin pembakaran akan hidup otomatis untuk mengggerakkan roda. Enjin juga hidup untuk melakukan pengisian daya listrik ke baterai.

Tapi saat ini di beberapa negara mobil HEV, atau PHEV jarak tempuhnya masih terbatas ketika mengandalkan tenaga listrik seutuhnya untuk menggerakkan roda.

Menjawab hal tersebut, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) yang merupakan perusahaan baterai, dan teknologi asal Tiongkok sudah membuat baterai bernama Super Hibrida Freevoy.

Baterai yang dibuat khusus mobil PHEV itu diklaim punya jangkauan hingga 400 kilometer tanpa perlu bantuan mesin pembakaran, seperti dikutip dari Carscoops, Jumat 25 Oktober 2024.

“Baterai ini menghilangkan kekhawatiran akan jangkauan bagi pemilik EREV (Extanded Range Eelctric Vehilce) dan PHEV,” tulis keterangan CATL.

Dijelaskan bawa baterai tersebut juga mampu menerima arus listrik yang besar untuk pengisian cepat. Diklaim hanya butuh waktu pengisian 10 menit, baterai itu sudah mampu berjalan lebih dari 280 km.

Baterai CATL itu nantinya akan digunakan pada 30 mobil hybrid yang meluncur tahun depan, diantaranya Chery, GAC, Geely, dan Voyah. Lantas apakah itu mobil hybrid dengan jarak tempuh terjauh?

Belum lama ini BYD sebagai penguasa pasar merilis mobil PHEV, yaitu BYD Seal DM-i, dan Qin L DM-i. Kedua produknya tersebut diklaim menjadi mobil hybrid dengan jarak tempuh terjauh saat ini.

Untuk Seal DM-i dan Qin L DM-i sama-sama dibekali baterai lithium ferro phosphate, atau LFP blade dengan kapasitas besar, dan mesin pembakarannya lebih irit, sehingga menghasilkan jarak tempuh yang lebih jauh.

Mengandalkan mesin bensin 1.500cc natural aspirated, dan 1.500cc turbo. Untuk versi mesin non turbo, motor listriknya bisa berjalan sejauh 1.200 km, sedangkan tipe turbo hanya dengan dinamo listrik 1.305 kilometer.

Hasil pengujian tersebut melalui data NEDC (New European Driving Cycle), bisa dibayangkan jika mesin pembakarannya juga ikut bekerja, artinya jarak tempuh sedan tersebut bisa lebih jauh.

Sementara Qin L secara lengkap datanya terlihat, sedan PHEV itu bisa berjalan hingga 2.100 km beradasarkan pengujian CLTC (China Light Duty Vehicle Test Cycle), dengan gabungan baterai 15,8 kWh, dan mesin 1.500cc.

Konsumsi bahan bakar Qin L iritnya kebangetan, untuk berjalan sejauh 100 km hanya butuh bensin 2,9 liter, dan konsumsi baterainya 10,7 kWh per 100 km.