MG Siap Kembali Ramaikan Segmen SUV di Pasar RI

Ilustrasi logo Morris Garage atau MG
Sumber :
  • myelectriccarindia

Jakarta, VIVA – Segmen Sport Utility Vehicle (SUV) menjadi salah satu yang paling diminati oleh konsumen di pasar otomotif nasional. Hal ini dikarenakan, kendaraan ini memiliki kapasitas muatan yang mencukupi untuk kondisi keluarga di Indonesia.

Saat ini, bahkan banyak manufaktur yang menghadirkan ragam pilihan mobil jenis SUV yang sudah dibekali dengan teknologi dan fitur canggih.

Salah satu pabrikan otomotif yang menyediakan mobil SUV untuk konsumen Indonesia ialah Morris Garage (MG). Pilihannya meliputi, MG ZS EV, MG HS, MG ES, dan MG 4 EV.

Tak berhenti di situ, produsen asal Inggris ini dilaporkan sedang mempersiapkan produk terbaru untuk pasar Indonesia, yang akan kembali masuk ke dalam segmen SUV.

MG ZS EV

Photo :
  • VIVA/Arianti Widya

Muhamad Irvan Mustafa selaku ATL Manager & Crative Strategist MG Motor Indonesia memastikan bahwa pihaknya saat ini akan meluncurkan beberapa produk terbaru untuk 2025 mendatang.

"Tahun ini kita siapkan, tapi semoga bisa diluncurkan pada 2025. Kita pastikan akan ada produk baru, cuma memang masih di tahap studi. Kita tidak ingin hanya 7 model saja (mobil yang sudah hadir di pasar Indonesia)," ujarnya dikutip VIVA di Jakarta.

Ia mengungkapkan, mobil terbaru yang sedang dipersiapkan untuk memasuki pasar Indonesia tersebut akan masuk ke dalam segmen SUV.

"Mobil baru itu jenisnya SUV. Tahun depan akan diperkenalkan di sini," katanya.

Kendati demikian, Irvan masih enggan mengungkapkan detail dari calon kendaraan baru MG di Indonesia ini.

"Untuk detailnya nanti, bisa gabungan mesin konvensional (ICE), bisa juga EV," ungkap Irvan.

Dalam kesempatan yang sama, He Gouwei (Alec) selaku CEO MG Motor Indonesia mengatakan bahwa dalam meluncurkan produk terbaru, pihaknya membutuhkan banyak pertimbangan dan hal ini bukan sesuatu yang mudah.

"Karena kami adalah perusahaan Fortune 500, kami memiliki banyak departemen, dan di setiap departemennya harus lakukan komunikasi, termasuk soal desain, kualitas, harga, perpajakan, termasuk juga situasi politik dan ekonomi lokal," jelasnya.