Gaikindo Dukung Menperin soal Pemberian Insentif Mobil Hybrid

Toyota Prius Hybrid
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta, VIVA –  Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendorong adanya insentif mobil hybrid. Hal tersebut mendapat dukungan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.

Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, menyatakan bahwa mobil hybrid juga seharusnya mendapatkan insentif. Meskipun, bantuan dari pemerintah tersebut tidak besar dari insentif mobil listrik.

“Kami sependapat, bahwa mobil hybrid sebaiknya juga mendapatkan insentif walaupun tidak sebesar mobil full listrik,” kata Jongkie, dikutip VIVA Otomotif dari Antara, Kamis 29 Agustus 2024.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa mobil hybrid memberikan efisiensi bahan bakarnya yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional alias mobil bermesin pembakaran internal (ICE). Dengan kombinasi ICE dan motor listrik, mobil hybrid mampu mengurangi konsumsi bahan bakar secara signifikan. 

Efisiensi ini berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang, menjadikan mobil hybrid sebagai pilihan yang lebih ramah lingkungan, dan membantu pemerintah mencapai target nol emisi pada 2030.

Selain itu, mobil hybrid, menurut Jongkie, menghasilkan polusi yang lebih rendah karena mesin ICE pada mobil ini jarang beroperasi. 

Sebagian besar penggerak dilakukan oleh motor listrik, terutama dalam kondisi kecepatan rendah atau saat berhenti, yang mengurangi emisi secara drastis dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil.

Suzuki Grand Vitara di GIIAS 204

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

“Mobil hybrid juga tidak memerlukan infrastruktur charging station alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), biaya produksinya tidak semahal mobil listrik sehingga terjangkau oleh masyarakat luas,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendorong adanya insentif mobil hybrid. Menurutnya, ini demi menjaga para produsen mobil agar tak meninggalkan Tanah Air.

"Kami inginnya ada insentif, walaupun insentifnya enggak bisa sebesar mobil listrik. Karena begini, salah satu pertimbangan kenapa kita perlu mempertimbangkan insentif untuk mobil hybrid kami tidak mau pabrikan mobil hybrid yang sudah ada di Indonesia itu pindah," kata Menperin kepada wartawan di Senayan, Jakarta Pusat, Senin 26 Agustus 2024.