Penjualan Mobil Listrik Lesu, Hyundai Mulai Jor-joran Perbanyak Mobil Hybrid
- Hyundai Motor Indonesia
Jakarta, VIVA – Hyundai Motor Company mengumumkan strategi baru untuk masa mendatang dengan mengalihkan fokus ke mobil hybrid. Ini menyusul penjualan mobil listrik yang mulai lesu pada tahun ini.
Pabrikan asal Korea Selatan ini menargetkan meningkatkan penjualan sebanyak 30 persen hingga 2030. Untuk mencapai target tersebut, Hyundai siap menggandakan jajaran model hybrid hingga menjadi 14 model.
Berdasarkan penjualan bersama afiliasinya Kia Corp mempertahankan target penjualan EV-nya sebesar 2 juta unit pada 2030. Namun, Hyundai menaikkan target penjualan mobil hybridnya sebesar 40% menjadi 1,33 juta unit pada 2028.
"Baru-baru ini, kecepatan konversi ke kendaraan listrik melambat. Akibatnya, permintaan untuk hybrid meningkat. Hybrid menjadi pilihan dasar daripada alternatif untuk mesin pembakaran internal," ujar Presiden dan CEO Hyundai Motor Jaehoon Chang, dikutip VIVA Otomotif dari Reuters, Kamis 29 Agustus 2024.
Hyundai menyebutkan dengan menambahkan 14 model baru untuk mobil hybrid karena segmen ini dinilai akan melonjak, khususnya Amerika Utara. Sehingga berencana meningkatkan volume kendaraan hybrid menjadi 690.000 unit pada 2030.
Hyundai mengantisipasi peningkatan penjualan mobil hybrid global melonjak tiga kali lipat menjadi 1,33 juta unit pada 2028, naik dari 510.000 yang diprediksi perusahaan tahun ini.
Hyundai dapat mulai memproduksi mobil hybrid di pabrik barunya di Georgia, AS pada kuartal pertama 2026.
Chief Operating Officer Global Jose Munoz, menambahkan sekitar sepertiga dari kapasitas produksi pabrik dapat digunakan untuk hybrid saat pabrik mencapai kapasitas penuh. Ekspansi ini tidak hanya mencakup kendaraan Hyundai, tetapi juga merek luxury-nya yaitu Genesis, yang akan menawarkan opsi hybrid untuk semua model.
Apa yang dilakukan oleh Hyundai ini juga diikuti oleh produsen lainnya, seperti Ford dan Nissan. Keduanya meninjau kembali investasi hybrid mereka karena penerimaan konsumen terhadap kendaraan listrik lebih lambat dari perkiraan.
Merek seperti Toyota dan Honda yang menjadi pelopor teknologi hybrid, telah mencatat penjualan dan keuntungan yang kuat dari jajaran produk bensin-listrik mereka.