Gak Perlu Tunggu Insentif Mobil Hybrid Chery Siap Meluncur di RI
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
Jakarta – Setiap produsen mobil memiliki strategi berbeda di masing-masing negara. Salah satunya dalam menawarkan produk mereka di pasar, seperti yang dilakukan PT Chery Sales Indonesia (CSI).
Produsen mobil asal Tiongkok itu lebih fokus memasarkan mobil SUV (Sport Utility Vehicle) di pasar domestik. Awalnya mereka hanya meramaikan segmen mesin pembakaran, melalui Tiggo 7, Tiggo 8, dan Omoda 5.
Kemudian melihat pangsa pasar kendaraan listrik yang cukup menjanjikan, dan belum terlalu banyak pemain, Chery merilis Omoda E5 sebagai mobil listrik pertamanya sejak Agustus 2023.
Mobil listrik pertamanya itu mengandalkan platform dari Omoda 5 bermesin bensin, dan dirakit lokal tahun ini dengan memanfaatkan pabrik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Setelah sukses menjual mobil pelahap seterum, mereka baru tertarik meramaikan ceruk pasar hybrid. Wajarnya beberapa produsen mobil lebih dulu menjual produk hybrid, setelah itu listrik berbasis baterai.
Namun Chery memiliki cara yang berbeda, ketika Omoda E5 sukses dipasaran mereka baru akan merilis mobil hybrid di Indonesia. Diduga produk tersebut adalah Tiggo 8 PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Head of Marketing PT CSI, Mohamad Ilham Pratama mengatakan, Chery sudah memasukkan lineup hybrid sebagai strateginya untuk pasar Indonesia. Bahkan bukan sekadar dijual, melainkan akan diproduksi lokal.
“Hybrid sudah masuk proyek kita. Nanti kita lihat dalam waktu dekat. Kalau dilihat di globalnya, di Tiggo kan udah ada (hybrid). Nanti kita lihat kapan waktu yang tepat,” ujar Ilham di Jakarta, Senin 8 Juli 2024.
Bahkan jenama yang bermakas di Wuhu itu tidak perlu menunggu kebijakan baru dari pemerintah terkait insentif mobil hybrid untuk memasarkan produk barunya tersebut. Karena sudah menjadi strategi jangka panjangnya.
“Insentif pemerintah kita tentunya juga kita nantikan. Karena itu akan ada keuntungan yang cukup besar buat konsumen. Karena mobil listrik pun dengan adanya insentif, (itu) keuntungan besar buat konsumen. Termasuk plug-in hybrid pun kita bisa harapkan ada insentif juga. Tapi di luar itu, kita tetap ingin membawa (mobil) plug-in hybrid kita,” sambungnya,
Tiggo 8 PHEV, atau Tiggo 8 Pro e+ mengandalkan mesin bensin 4 silinder berkapasitas 1.500cc turbo yang dapat menyemburkan tenaga maksimal 152 dk, dan torsi 230 Nm, terintegrasi dengan dua dinamo sinkron magnet permanen.
Sementara baterainya 18,72 kWh sebagai daya simpan listrik yang mengalir ke dinamo bertenaga 85 dk, dan torsi 150 Nm. Dalam kondisi penuh, baterai itu bisa menjalankan mobil seutuhnya pakai tenaga listrik sampai 75 km.
Jarak tempuh yang cukup jauh untuk mobil hybrid, bahkan tenaganya bisa lebih buas saat mesin bahan bakarnya aktif bersamaan dengan motor listriknya, karena bisa mengeluarkan 324 dk, dan torsi 510 Nm.