Toyota Gazoo Racing Tidak Akan Bikin Mobil Listrik di Masa Depan
- Istimewa
VIVA – Toyota Gazoo Racing (GR) tidak akan membuat mobil listrik untuk produk mereka di masa depan, mereka hanya akan mengembangkan mobil bermesin pembakarannya menjadi lebih ramah lingkungan.
Salah satunya menyematkan teknologi hybrid, dan mesin yang mereka buat bisa meminum semua jenis bahan bakar ramah lingkungan. Serupa dengan strategi yang sedang dikerjakan Toyota, Subaru, dan Mazda.
“Kami ingin menggunakan mesin pembakaran internal sebanyak mungkin,” ujar Presiden Toyota GR, Tomoya Takahashi kepada Car Expert, dikutip, Rabu 29 Mei 2024.
GR merupakan rumah modifikasi khusus mobil Toyota di berbagai ajang balap, atau motor sport yang menggantikan TRD. Ketertarikan akan brand tersebut besar, akhirnya nama GR digunakan pada mobil produksi massal.
Rumah modifikasi itu menciptakan mobil performa tinggi versi produksi massal melalui GR Yaris, GR Supra, GR 86, hingga GR Corolla Hatchback, dan sebagian besar model tersebut diproduksi dalam jumlah terbatas.
Menariknya semua lineup Toyota GR sudah dipasarkan di Indonesia. Soal harga, GR Supra dilego Rp2,237 miliar, GR 86 banderolnya Rp1,016 miliar, GR Corolla Hatchback Rp1,3 miliar, dan paling murah GR Yaris Rp800 jutaan.
Namun untuk GR Yaris sudah tidak dijual lagi, karena kuota untuk pasar Indonesia sudah habis, dan GR Corolla yang baru resmi dipasarkan Februari 2024 tidak tercantum dalam website resmi PT Toyota Astra Motor.
Salah satu contoh perbedaan produk buatan GR pada sektor dapur pacu. Kondisi standarnya Yaris hanya dibekali mesin bensin empat silinder 1.500cc, namun untuk versi khusus tersebut enjinnya tiga silinder turbo 1.600cc.
Selain perbedaan powertrain, secara desain eksterior, interior, sektor kaki-kaki berbeda dengan edisi standar, tidak heran jika harga mobil garapan GR jauh lebih mahal.
Untuk masa depan keberlangsungan produk besutan rumah modifikasi tersebut, mereka akan menyematkan teknologi hybrid sebagai tenaga tambahan dari dinamo listrik, sehingga bisa lebih ramah lingkungan.
“Dengan menggunakan teknologi hybrid, kita bisa mengurangi emisi karbon, dan kita juga bisa menggunakan bahan bakar karbon netral,” tuturnya.
Dia tidak yakin jika sistem elektrifikasi murni yang mengandalkan energi listrik dari baterai diterapkan pada mobil-mobil GR di masa depan. Karena strategi jenama asal Jepang itu tetap mempertahankan mesin pembakaran.
“Secara global, terdapat diskusi tidak semua mobil akan menggunakan listrik. Tidak ada yang bisa melihat sepuluh tahun ke depan, arah kami adalah multi-pathway, bukan hanya EV,” sambungnya.
Salah satu produk masa depan mereka yang pernah dihadirkan dalam bentuk konsep adalah Toyota GR Yaris Hidrogen.