Peminat Mobil Jenis Ini Tumbuh Pesat di 2023
- Dok: Mitsubishi
Jakarta, 19 Januari 2024 – Industri otomotif Indonesia mengalami pasang surut di tahun 2023. Meskipun secara keseluruhan penjualan mobil secara retail (dari diler ke konsumen) mengalami penurunan sebesar 1,5 persen dibandingkan tahun 2022, ternyata tidak semua jenis kendaraan merasakan penurunan ini.
Beberapa faktor seperti pelemahan ekonomi global, kenaikan harga BBM, dan persaingan ketat turut mempengaruhi daya beli masyarakat dan berimbas pada penurunan penjualan.
Segmen yang paling terkena dampak, yakni di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle alias SUV, City Car, dan Hatchback. Penjualan gabungan segmen ini tercatat turun dari 565.837 unit di 2022, menjadi 545.633 unit di 2023.
Namun, di tengah tren penurunan ini, ada beberapa segmen lain yang justru mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan: Hal itu terlihat dari penelusuran VIVA Otomotif, di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.
Segmen pikap kabin ganda mencatatkan pertumbuhan penjualan yang fantastis, sebesar 32 persen. Angka ini melonjak dari 19.023 unit di 2022 menjadi 25.072 unit di 2023.
Kenaikan ini ditopang oleh beberapa faktor, di antaranya: tren penggunaan kendaraan niaga yang semakin meningkat, terutama di sektor logistik dan distribusi.
Sementara itu, segmen Low Cost Green Car (LCGC) juga mampu bertahan di tengah pelemahan daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor.
Penjualan LCGC mengalami peningkatan sebesar 10 persen, dari 180.172 unit di 2022 menjadi 198.564 unit di 2023.
Segmen lain yang juga turut menikmati porsi lebih banyak adalah sedan. Kerap disebut-sebut sebagai mobil kaum kaya, jenis kendaraan ini angka penjualannya naik 9 persen dari 8.206 unit di 2022 menjadi 8.944 unit di tahun lalu.
Jenis kendaraan yang mengalami pertumbuhan paling tinggi di 2023, yakni yang masuk ke dalam kategori penggerak empat roda alias 4x4. Jumlahnya bertambah 37 persen, dari 7.898 unit di 2022 menjadi 10.837 unit di 2023.