Lebih Hemat Mobil Listrik atau Mobil Hybrid? Ini Penjelasannya
- VIVA/Yunisa Herawati
Jakarta, 28 November 2023 – Kendaraan elektrifikasi semakin populer di Indonesia, baik mobil listrik maupun mobil hybrid. Hal itu terlihat dari peningkatan angka penjualan kedua jenis kendaraan, di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia alias Gaikindo.
Banyak alasan mengapa mobil listrik dan mobil hybrid disukai oleh banyak orang di Tanah Air, mulai dari penghematan biaya operasional hingga beragam insentif yang didapatkan. Namun, mana yang lebih efisien?
Biaya BBM
Biaya energi adalah salah satu komponen terbesar dalam operasional kendaraan. Mobil hybrid menggunakan kombinasi mesin bensin dan motor listrik, sehingga konsumsi bahan bakarnya lebih hemat daripada mobil konvensional.
Menurut data dari berbagai sumber yang dikutip VIVA Otomotif, konsumsi bahan bakar mobil hybrid secara rata-rata adalah 20-25 kilometer per liter. Jadi untuk menempuh jarak sejauh 100 kilometer, hanya membutuhkan bensin Pertamax sebanyak 4-5 liter dengan biaya Rp53.600 hingga Rp67.000.
Biaya listrik
Mobil listrik sepenuhnya menggunakan energi listrik untuk menggerakkan kendaraannya. Harga listrik di Indonesia saat ini berkisar antara Rp 1.400-Rp 1.600 per kilowatt hour (kWh). Jika mobil listrik butuh daya 8,5 kWh untuk menempuh jarak 100 km, maka biaya pengisian listrik adalah sekitar Rp12.000 sampi Rp13.600.
Biaya perawatan
Biaya perawatan mobil hybrid relatif sama dari mobil konvensional. Hal ini dikarenakan jenis tersebut memiliki komponen yang tidak jauh berbeda. Untuk mobil listrik, biaya servisnya menjadi lebih murah karena ada beberapa proses yang tidak lagi diperlukan perawatannya seperti ganti oli dan saringan pelumas mesin.
Biaya pembelian
Harga mobil hybrid saat ini di Indonesia ada di angka mulai dari Rp270 jutaan on the road DKI Jakarta, yakni Suzuki Ertiga Hybrid. Sementara itu, mobil listrik seperti Wuling Air ev Lite dibanderol kurang dari Rp200 juta setelah mendapatkan insentif.
Khusus untuk mobil listrik, ada lagi tambahan keuntungan berupa bebas melewati jalur ganjil genap di Jakarta dan biaya pajak tahunan yang lebih murah.
Namun, mobil hybrid lebih fleksibel dipakai untuk menempuh jarak jauh karena tidak tergantung pada sumber listrik dan pengisian BBM hanya butuh waktu beberapa menit saja.