Morris Garage: Mobil Listrik Bukan Pilihan
- VIVA/Yunisa Herawati
Tangerang – Penjualan mobil listrik di Indonesia mulai menunjukkan peningkatan, usai pemerintah menyediakan berbagai macam insentif dan kemudahan untuk kendaraan bebas emisi tersebut.
Keringanan yang didapatkan tidak hanya ditujukan pada pabrikan otomotif saja, namun juga masyarakat yang membeli unitnya. Seperti bebas melintas di jalur ganjil genap di DKI Jakarta, serta pajak tahunan yang lebih rendah dari kendaraan konvensional.
Pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023 yang saat ini sedang digelar di ICE BSD City, beberapa produsen turut menampilkan mobil listrik terbaru mereka.
Salah satunya adalah Morris Garage alias MG, yang memajang dua kendaraan elektrifikasi yaitu MG4 EV serta MG ZS EV. Model yang terakhir statusnya baru diperkenalkan, namun peminat sudah bisa melakukan pemesanan.
Marketing and PR Director MG Motor Indonesia, Arief Syarifudin mengatakan bahwa kehadiran mobil listrik bukanlah sebuah pilihan, karena kendaraan tersebut bisa memberi dampak positif yang besar ke depannya.
“Dari perkembangan yang sangat luar biasa terkini, yang jadi isu global adalah perubahan iklim. Termasuk di Jabodetabek sendiri, banyak polusi sangat tidak terkendali. Mobil listrik bukan option, tapi keharusan,” ujarnya di acara diskusi yang digelar di GIIAS 2023, dikutip VIVA Otomotif Jumat 18 Agustus 2023.
Arief menuturkan, bahwa untuk mendukung upaya percepatan penerapan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia, MG akan mulai memproduksi unit secara lokal.
“Kuartal pertama 2024 (akan beroperasi), kapasitas produksi saat ini adalah 100 ribu unit. Tipe kendaraannya EV (Electric Vehicle), tapi juga kombinasi dengan ICE (Internal Combustion Engine),” tuturnya.
Bukan hanya itu, MG Motor Indonesia saat ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin beralih ke mobil listrik lewat insentif.
“Insentif dari MG, subsidi PPN up to 10 persen. Special cashback jika melakukan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) di GIIAS 2023. MG ceritanya mengambil alih program PPN yang harusnya didapat principal dari pemerintah, namun dengan sukarela berikan subsidi,” jelasnya.