Indonesia Incar Pasar Kendaraan Niaga di Australia
- Dok: Kemenperin
VIVA Otomotif – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan ke Jepang dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama di sektor kendaraan niaga. Salah satu perusahaan yang dikunjungi oleh Menteri Perindustrian adalah Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Perindustrian dalam mendorong minat investasi dari perusahaan otomotif Jepang di Indonesia, khususnya dalam sektor kendaraan niaga. Kemenperin berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara di sektor ini.
Dalam pertemuan tersebut, Menperin dan perwakilan Mitsubishi Fuso membahas mengenai upaya elektrifikasi kendaraan niaga yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Menteri Agus memberikan apresiasi, atas rencana Mitsubishi Fuso untuk melakukan elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
Mitsubishi Fuso telah memulai konsep bukti (Proof of Concept) di Indonesia dengan tujuan memperkenalkan eCanter, kendaraan niaga listrik, di Indonesia di masa depan.
“Kami mendukung upaya Fuso, untuk memperkenalkan kendaraan niaga dengan teknologi elektrifikasi di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 6 Juni 2023.
Selama kunjungan tersebut, Kemenperin juga mendorong Mitsubishi Fuso untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam proses perakitan kendaraan niaga mereka di Indonesia.
Menperin menuturkan, pasar kendaraan niaga di Australia memiliki potensi yang besar. Pada tahun 2021, penjualan kendaraan Mitsubishi Fuso di Australia mencapai 4.196 unit, yang terdiri dari 1.452 unit kelas menengah dan 2.744 unit kelas ringan.
Pada tahun 2022, penjualan mereka meningkat menjadi 4.219 unit, dengan 1.318 unit kelas menengah dan 2.901 unit kelas ringan. Saat ini, kendaraan-kendaraan tersebut masih diimpor dari Jepang.
Namun, Kemenperin berharap bahwa dengan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Mitsubishi Fuso, produksi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia dapat meningkat dan memenuhi kebutuhan pasar Australia serta negara-negara ASEAN lainnya.
Menperin menekankan, bahwa pemerintah Indonesia terus mendorong para pelaku industri otomotif Jepang untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam proses manufaktur kendaraan niaga mereka.
“Dengan begitu, industri otomotif bisa memperoleh insentif yang akan mendukung aktivitas bisnisnya di Indonesia,” tuturnya.