Mercedes-Benz Axor Gunakan Sistem Pengereman yang Tidak Dimiliki Truk Lain
- VIVA/Pius Mali
VIVA Otomotif – Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) sebagai agen pemegang merek truk dan bus Mercedes-Benz di Indonesia menyebutkan bahwa untuk salah satu produk merek ini, Axor, menggunakan dua sistem pengereman, dimana salah satunya tidak digunakan truk lain.
"Adapun kedua sistem pengereman itu adalah Constant Throttle Valve dan Exhaust Flap. Untuk, sistem Constant Throttle Valve belum digunakan oleh truk lain di Indonesia. Hanya Mercedes-Benz Axor," Ungkap Bimo Nuswantoro selaku Sales Support & Trainer DCVI di acara workshop Daimler di Jakarta, dikutip Selasa 23 Mei 2023.
Lebih lajut, ia menjelaskan bahwa sistem rem Constant Throttle Valve berfungsi untuk membocorkan kompresi dan tidak menyemprotkan bahan bakar, "Ini kelebihan Axor, truk lain biasanya hanya pakai sistem Exhaust Flap,"
Menurut Bimo, sistem Constant Throttle Valve memberikan perlambatan sebelum pengemudi menginjak pedal rem.
"Daimler Axor ini dilengkapi juga oleh Service Break, seperti ABS, Full Air Brake, dan juga Independent Trailer Brake. Truk ini tidak membutuhkan minyak rem, melainkan udara untuk mengerem," ujar Bimo.
Sebelumnya, DCVI telah memperkenalkan Axor M-Cab pada April 2023 lalu, truk logistik ini merupakan pengembangan dari Axor Euro 4.
Diketahui bahwa Axor M-Cab menerapkan standar Euro 4, dan memiliki penambahan dimensi pada kabin pengemudi dan juga fasilitas-fasilitas baru untuk mendukung kenyamanan pengemudi.
Truk logistik ini juga dilengkapi dengan tempat penyimpanan tambahan yang lebih besar di bawah ranjang dan di bawah kursi penumpang. Pada kursi penumpang, unit baru ini juga menambahkan footrest yang dapat dilipat.
Sebagai informasi, berkaitan dengan kuda pacu, Axor M-Cab masih ditenagai dengan mesin yang sama OM 906 LA dan dilengkapi dengan Selective Catalytic Reduction (SCR) dan Zero Pressure Drain Unit Pump (ZPD Pump), yang merupakan kombinasi yang cocok untuk dioperasikan di Indonesia.
Kombinasi dua teknologi ini memberikan waktu operasi yang tinggi dengan interval perawatan yang lebih panjang hingga 50.000km, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar dengan emisi yang lebih bersih.