Mobil Toyota Ini Laku Keras di Indonesia, Indennya Sampai 2 Tahun

VIVA Otomotif: Mobil listrik Toyota bZ4X untuk acara ASEAN Summit 2023
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA Otomotif – Toyota bZ4X menjadi salah satu mobil listrik, yang belakangan ini mendapat banyak sorotan baik dari kalangan pemerintahan maupun masyarakat.

Kendaraan bebas emisi yang dipasarkan dengan harga Rp1,19 miliar on the road DKI Jakarta itu pada tahun lalu mengemban tugas, untuk dijadikan sebagai mobil pendukung acara KTT G20 yang digelar di Pulau Bali.

Tahun ini, Toyota bZ4X kembali mendapat mandat untuk mengantar delegasi maupun tamu undangan acara ASEAN Summit 2023, yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Sebanyak 65 unit mobil listrik yang didatangkan secara utuh dari Jepang itu, sudah diserahkan ke Kementerian Sekretariat Negara untuk digunakan di acara kenegaraan tersebut.

VIVA Otomotif: Mobil listrik Toyota bZ4X untuk acara ASEAN Summit 2023

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa Toyota bZ4X juga ditawarkan ke masyarakat umum dan sambutannya begitu meriah.

“Kami sudah hitung, inden kira-kira sudah mencapai 1.000 unit,” ujarnya saat acara penyerahan Toyota bZ4x untuk acara KTT ASEAN ke Kemensetneg di Jakarta Selatan, dikutip Selasa 18 April 2023.

Dari jumlah itu, Anton menuturkan bahwa sebagian besar alokasinya akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari pemerintah.

Alhasil, konsumen umum harus bersabar menunggu unit pesanan mereka dibuat di pabrik Jepang dan dikirim ke Indonesia. Menurut Anton, lama waktu inden bisa mencapai lebih dari satu tahun.

“Untuk unit pesanan konsumen, paling cepat tahun depan atau tahun depannya lagi. Kami prioritaskan untuk pemerintah dulu, dan penggunaan untuk Konferensi Tingkat Tinggi seperti ini,” tuturnya.

Anton mengungkapkan, pembeli Toyota bZ4X bisa memilih metode Kinto di mana konsumen bisa berlangganan tanpa repot memikirkan soal biaya servis, pajak dan asuransi.

“Dari pemerintah kebanyakan pakai Kinto, mungkin karena dianggap lebih worry free. Soal jual kembalinya, pengurusan pajak, purna jual dan sebagainya sudah ditangani oleh Toyota,” jelasnya.