Honda Masih Bergelut Masalah Chip Semikonduktor, Produksi Mobil Baru Terhambat
- VIVA/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Hingga saat ini beberapa pabrikan masih mengalami permasalahan krisis chip semikonduktor. Diketahui, komponen ini sangat penting bagi sejumlah mobil baru berfungsi sebagai isolator listrik.
Oleh karena itu, banyak dari para pabrikan kendaraan khususnya mobil mencari keberadaan bahan tersebut. Adanya kekurangan chip ini, membuat sejumlah produsen mengalami gangguan produksi dan inden.
Salah satu perusahaan otomotif yang masih terdampak dari masalah tersebut adalah Honda. Pabrikan asal Jepang ini menyebut kekurangan semikonduktor global menjadi penghambat dalam memproduksi kendaraan baru.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan pihaknya meminta kepada calon konsumen yang ingin membeli produk barunya harus bersabar. Hal itu dikarenakan kapasitas produksi dan ketersediaan komponen tersebut sangat terbatas.
"Sampai sekarang permasalahan krisis chip semikonduktor belum stabil. Tahun depan pun masih sama sampai bulan Maret 2023, karena masih terkendala," ujar Billy saat acara test drive, dikutip VIVA Selasa 20 Desember 2022.
Terkait produk baru, dirinya memberitahu bahwa pihaknya juga ikut kendala terkait permasalahan tersebut. Diketahui, Honda Indonesia baru saja memperkenalkan mobil SUV atau Sporty Utility Vehicle kompak di pasar otomotif Tanah Air.
"Mobil WR-V juga terkendala permasalahan tersebut, dan mengalami inden hingga tahun depan. Indennya itu bervariasi di setiap beberapa daerah," tambahnya.
Perusahaan berlogo H ini menegaskan bahwa saat ini produksi untuk model baru itu hanya menampung 1.500 hingga 1.700 produksi setiap bulannya untuk bulan Januari hingga Maret 2023.
Sekadar informasi, Indonesia merupakan negara pertama yang meluncurkan WR-V secara global karena pasar Sport Utility Vehicle (SUV) di negara ini terus tumbuh dari tahun ke tahun.