Produsen Mobil Mewah Ini Serius Garap Kendaraan Listrik

Logo Mercedes-Benz yang dilengkapi dengan lampu
Sumber :
  • Carscoops

VIVA Otomotif – Saat ini pasar mobil listrik tengah digandrungi di industri otomotif. Pasalnya banyak para produsen yang mulai mengembangkan sekaligus menjual kendaraan jenis ini untuk ditawarkan ke konsumennya.

Salah satu perusahaan otomotif ternama Mercedes-Benz telah menetapkan rencana terkait memproduksi kendaraan ramah lingkungan di pasar global. Sejatinya, mereka telah memperkenalkan dua sekaligus mobil listrik terbaru di Indonesia.

Perusahaan yang memproduksi mobil mewah ini telah menyiapkan dana sekitar lebih dari 1 miliar euro atau setara Rp16 triliun untuk mengadaptasi jaringan produksi global. Nantinya, mereka akan membuat sistem powertrain listrik sendiri, termasuk perakitan baterai, unit penggerak listrik mulai tahun 2024.

Mobil listrik mercedes-benz EQ series resmi dijual di Indonesia

Photo :
  • Mercedes-Benz Indonesia

Diketahui, perusahaan asal Jerman ini memiliki dua pabrik perakitan kendaraan listrik yang berada di Kamenz dan Untertuerkheim. Kedua tempat tersebut telah telah merakit baterai untuk model mobil listrik dan hybrid mereka.

Dikutip VIVA dari Reuters, Kamis 15 Desember 2022, Mercedes-Benz akan merakit baterai untuk model pada platform MMA dan MB.EA mendatang. Perkembangan platform tersebut akan berlokasi perakitan baterai di Koelleda sambil menunggu dukungan dari pemerintah daerah.

Hal itu menunjukkan bahwa mereka serius main di pasar kendaraan listrik secara global. Lantas, bagaimana di Indonesia? Belum lama ini, mereka resmi meluncurkan mobil baru EQ Series yakni EQE dan EQS, sebuah mobil listrik jenis sedan premium.

Untuk menunjukkan keseriusan dalam kendaraan elektrifikasi, mereka berencana akan kembali menghadirkan tiga mobil listrik model EQ series di tahun depan. Salah satu dari kendaraan tersebut akan dibanderol lebih murah.

Sekedar informasi, melalui PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) juga berencana untuk mendirikan fasilitas produksi mobil listrik secara lokal. Hal itu dilakukan sebagai bentuk berkomitmen untuk tidak akan lagi mengembangkan mobil bermesin pembakaran internal selepas tahun 2025.