Mobil Canggih Harga Rp1 Miliaran Ini Laku Ribuan Unit di Indonesia
- Toyota
VIVA Otomotif – Beberapa waktu lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan produk mobil listrik pertamanya di pasar otomotif Tanah Air. Kendaraan roda empat itu mengarah pada bZ4X, sebuah mobil jenis SUV atau Sport Utility Vehicle yang masuk segmen premium.
Tidak hanya diluncurkan, perusahaan asal Jepang itu juga menjual kendaraan ramah lingkungan ini. Untuk harga, mereka membanderol model tersebut seharga Rp1,19 miliar, dan sudah berstatus on the road DKI Jakarta.
Selama penjualan sebulan lebih, tak disangka mendapatkan antusias besar oleh konsumen Tanah Air. Alhasil, perusahaan yang terkenal mobil sejuta umat ini mendapatkan ribuan pemesanan atau SPK (Surat Pemesanan Kendaraan).
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmy Suwandi. Dia mengatakan saat ini pemesanan Toyota bZ4X itu sudah mencapai di angka 1.300 unit SPK. Hal itu menjadi bukti bahwa produk yang mereka tawarkan masih diminati.
"Mobil listrik yang pertama kali kami jual ke pasar Indonesia ini (bZ4X) sudah ada 1.300 unit pemesanan, dan akan kami usahakan mereka mendapatkan unit secepatnya," ujar Anton di Senayan Avenue, dikutip VIVA Jum'at 9 Desember 2022.
Perlu diketahui, kendaraan ramah lingkungan ini didatangkan langsung dari negara asalnya yakni Jepang. Saat ini Toyota Astra Motor tengah berusaha untuk bisa cepat merealisasikan pemesanan terhadap model tersebut untuk bisa digunakan oleh konsumen yang sudah menunggu.
"Jadi pemesanan dan inden ini sudah kami informasikan dan sampaikan kepada pusat, sekarang tugas kami untuk gimana bisa men-suplai secepatnya dari ribuan pemesan mobil listrik ini," tambahnya.
Lebih lanjutnya, dirinya memberitahu pemesanan bZ4X ini tidak hanya di negara Indonesia saja yang dibanjiri oleh konsumen, tetapi juga di negara lain. Adapun negara-negara yang sudah menunggu kedatangan model ini seperti, Thailand, Amerika, hingga negara di kawasan Eropa.
"Ketika kami memberitahu pemesanan tinggi, mereka (pusat) sangat terkejut, ternyata Indonesia peminatnya sangat tinggi. Sehingga mereka coba menyesuaikan produksi, dan sudah diskusi juga untuk alokasi tahun depan itu kapan," jelasnya.