Fortuner Ringsek Usai Tabrak Mobil Termurah di Dunia
- Tangkapan layar
VIVA Otomotif – Toyota Fortuner menjadi salah satu mobil yang masuk ke dalam segmen Sport Utility Vehicle, dan banyak disukai oleh konsumen karena penampilannya yang tangguh serta punya performa mumpuni.
Kendaraan tersebut dibangun menggunakan platform Toyota Innovative International Multi-purpose Vehicle atau IMV, yang dikenal kuat untuk digunakan di medan berat.
Saat ini Toyota Fortuner yang dipasarkan merupakan generasi kedua, dan sudah beberapa kali mendapatkan penyegaran ringan supaya tetap sesuai dengan perkembangan zaman.
Selain Indonesia, model ini juga diproduksi di beberapa negara lain termasuk India. Spesifikasi dan fitur yang dipasang, disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di masing-masing wilayah.
Dari sekian banyak Fortuner yang beredar di Negeri Hindustan, ada satu yang baru-baru ini terlibat kecelakaan dan mengalami kerusakan cukup parah.
Dilansir dari laman Cartoq, Kamis 17 November 2022, mobil berkapasitas tujuh penumpang itu disebutkan menabrak kendaraan lain yang ukurannya jauh lebih kecil.
Kendaraan yang jadi korban adalah Tata Nano, yang dinobatkan sebagai mobil paling murah di dunia. Sayangnya, model tersebut saat ini sudah tidak lagi diproduksi.
Peristiwa ini menjadi trending di India, karena Tata Nano merupakan mobil yang dirancang agar bisa ditawarkan dengan harga sangat terjangkau dan tidak dibekali banyak fitur keselamatan.
Sebaliknya, Toyota menghadirkan Fortuner dengan banyak fitur canggih seperti rem Anti-lock Braking System atau ABS dan kantung udara.
Uniknya, kerusakan yang dialami Fortuner justru lebih parah. Tampak bagian kiri depan kendaraan tersebut ringsek, bumpernya bahkan terlepas dan kap mesin penyok.
Sementara itu, Tata Nano yang saat pertama kali meluncur dijual dengan harga Rp28 jutaan hanya penyok di bagian pintu bagasi serta bumper.
Meski demikian, disebutkan bahwa kerusakan yang dialami Fortuner merupakan hasil dari desain sasis dan bodi mobil tersebut yang bisa menyerap benturan. Tujuannya, mengurangi kemungkinan cedera pada penumpang.