Mobil Canggih Tesla Kembali Kena Recall, Kali Ini Masalah Power Steering

Logo mobil listrik Tesla
Sumber :
  • Dok: Tesla

VIVA Otomotif – Sebagai produsen mobil pasti mengambil keputusan untuk recall, lantaran ada perbaikan terhadap produk meski sudah di tangan konsumennya. Hal itu dilakukan oleh mereka sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap produknya.

Kabar terbaru, perusahaan otomotif ternama yakni Tesla baru saja melakukan recall terhadap produknya yang sudah di tangan konsumen. Ada puluhan ribu mobil listrik yang telah diproduksi terpaksa ditarik oleh perusahaan, lantaran terdapat masalah pada produknya.

Dikutip VIVA dari AutoEvolution, Rabu 9 November 2022, perusahaan yang bergerak di Amerika Serikat ini telah menarik 40.000 unit ke dealernya untuk diperbaiki. Adapun model yang mereka tarik seperti, Model S dan Model X untuk wilayah AS.

Tesla Model X di Tol Trans Jawa

Photo :
  • VIVA.co.id

Menurut pengajuan yang dibuat dengan NHTSA (Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS) mengatakan perusahaan menarik kedua model tersebut karena kendaraan kehilangan dukungan power steering saat digunakan berkendara.

 "Hilangnya bantuan power steering dapat memerlukan upaya kemudi yang lebih besar terutama pada kecepatan rendah sehingga dapat meningkatkan risiko keselamatan," tulis dari pernyataan NHTSA.

Oleh karena itu, perusahaan yang didirikan Elon Musk ini melakukan tindakan ini agar pemilik mobil nyaman menggunakan kendaraan yang dibuatnya. Jika dibiarkan, maka bisa berakibat fatal, yang menyebabkan kecelakaan lantaran lemahnya sistem keselamatan mobil.

Sebagai informasi, power steering merupakan sebuah sistem yang membantu pengemudi mengemudikan mobil dengan meningkatkan tenaga yang diberikan kepada roda kemudi saat digerakkan. Sistem ini berfungsi untuk memudahkan mobil berbelok atau bermanuver.

Tesla mengatakan telah mengidentifikasi 314 peringatan kendaraan terkait masalah ini. Perusahaan otomotif ini memberitahu belum mendapat laporan cedera atau kematian terkait dengan kondisi ini.

Selain itu, perusahaan menyatakan pada awal bulan ini, lebih dari 97 persen dari kendaraan yang ditarik telah menginstal pembaruan perangkat lunak over-the-air untuk mengatasi masalah penarikan.