Kemenperin Tegaskan Mobil Listrik Bisa Menghemat Biaya

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk electric vehicle (EV) charging mobil listrik.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Otomotif – Saat ini di Indonesia kendaraan listrik terus digencarkan untuk peralihan yang lebih baik, demi mengurangi gas emisi buang yang dihasilkan oleh mesin konvensional. Untuk itu, pemerintah terus mendorong upaya ini.

Masih dalam peralihan, pemerintah sedang berupaya untuk mempercepat kendaraan listrik sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019. Kini, banyak produsen mobil di tanah air mulai memproduksi kendaraan ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengatakan pihaknya mempunyai cara untuk mempercepat peralihan, salah satunya masyarakat harus diedukasi mengenai hal ini.

Dirjen ILMATE Kemenperin, Taufiek Bawazier.

Photo :
  • Dok: Kemenperin

“Dalam peralihan kendaraan listrik, masyarakat perlu diedukasi bahwa mobil listrik memiliki konsumsi 15 kWh untuk 100 km. Dia mengkonsumsi listriknya 1 kWh itu sekitar Rp2.500, kalau pake BBM itu 100 km itu 5,5 liter, itu dihitung saja. Mobil listrik masih lebih murah,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dikutip Senin 25 Juli 2022.

Lebih lanjut, Taufiek memberitahu bahwa saat ini alat transportasi umum sudah mulai beralih ke mesin EV (Electric Vehicle). Salah satu yang terlihat sudah menggunakan kendaraan ramah lingkungan adalah Trans Jakarta.

Menurut, pria berusia 53 tahun itu, biaya operasional bus listrik itu setara dengan 30 mobil jenis sedan. Dalam perhitungan, hal ini bisa menurunkan barel minyak per hari dan pastinya akan hemat.

“Jadi bayangkan kalau ibu kota Jakarta transportasi publiknya menggunakan bus listrik, secara matematis hitungannya adalah 1.000 mobil listrik itu bisa menurunkan 500 barel minyak per hari. Jadi kalau satu tahun 1.000 mobil listrik itu dikalikan 360 hari, berarti 180.000 barel minyak akan dihemat oleh negara,” tambahnya.

Taufiek berharap, ada beberapa provinsi di Indonesia yang sudah melakukan pengadaan mobil listrik. Hal tersebut sudah membantu pemerintah untuk mengurangi subsidi. Apalagi, saat ini ada pameran otomotif bernama Periklindo Electric Vehicle Show 2022 yang sebagai edukasi terkait kendaraan EV.

“Saya terima kasih ke Dyandra karena sebagai penyelenggara pameran bisa mengedukasi ke masyarakat. Ke depanya, pameran ini semoga terus ada untuk mendukung upaya pemerintah,” pungkasnya.