Ini Wujud Asli Calon Mobil Listrik Murah Indonesia
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Pasar otomotif Indonesia mulai diramaikan oleh kendaraan jenis mobil listrik, yang tidak membutuhkan bahan bakar untuk bisa bergerak. Sumber energinya berasal dari listrik, yang disimpan di baterai.
Saat ini sudah ada beberapa merek yang menawarkan kendaraan masa depan tersebut, jenisnya mulai dari hatchback hingga compact crossover.
Harga yang ditawarkan untuk mobil listrik jenis penumpang di Indonesia, sayangnya masih cukup tinggi yakni di atas Rp500 juta. Sementara, pasar terbesar kendaraan di Tanah Air yakni yang banderolnya Rp200-300 jutaan.
Beberapa waktu lalu, Wuling memamerkan mobil listrik yang digadang-gadang akan diproduksi di Indonesia pada tahun ini. Kendaraan tersebut dibuat menggunakan platform, yang diberi nama Global Small Electric Vehicle atau GSEV.
Belum lama ini sketsa dari mobil baru tersebut, sudah dipamerkan secara resmi. Kini, bertempat di Jakarta Barat Wuling Motors resmi memajang wujud utuh dari eksterior kendaraan berukuran mungil tersebut.
“Wuling telah menampilkan kendaraan listrik berbasis GSEV sejak 2018, sebagai bentuk kesiapan dalam memasuki era elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Dalam waktu dekat, kami akan mewujudkannya,” ujar Brand and Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani di acara pre-aunch Wuling EV, dikutip VIVA Otomotif Rabu 1 Juni 2022.
Dalam acara yang diberi tajuk Electrify Your World tersebut, mereka memamerkan sebanyak lima unit Wuling E yang dibalut dengan warna-warna menarik. Acara digelar hingga Minggu 5 Juni mendatang, dan diadakan di Mal Central Park, Jakbar.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Kepala Subdirektorat Industri Alat Transportasi IMATAP Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo menuturkan bahwa mobil listrik berukuran kecil memiliki kesempatan besar untuk populer di Indonesia, karena bisa ditawarkan dengan harga lebih murah dari model lainnya.
“Yang mahal dari EV (Electric Vehicle) adalah baterai, bisa 53 persen dari harga jual dan kemungkinan kecil dapat diturunkan. Jadi, yang bisa dilakukan adalah memperkecil jenis baterainya dan memproduksi mini compact car,” jelasnya.