Mobil Buatan Indonesia Ini Calon Penyumbang Devisa
- Dok: Wuling Motors
VIVA – Pabrikan otomotif yang ada di Indonesia tidak hanya memproduksi kendaraan untuk memenuhi pasar lokal saja, sebagian juga dikapalkan ke luar negeri dan menghasilkan devisa bagi negara.
Saat ini produk mobil yang dirakit di dalam negeri sudah diekspor ke puluhan negara di seluruh dunia, mulai dari Asia Tenggara hingga Timur Tengah. Bahkan, belum lama ini Indonesia memulai pengiriman kendaraan ke Australia.
Tingginya kualitas mobil buatan lokal dan kemampuan untuk memenuhi standar sesuai dengan aturan di negara tujuan, menjadi alasan mengapa ada lebih dari 94 ribu unit yang sudah dikapalkan ke luar negeri pada kuartal pertama tahun ini.
Salah satu model yang jadi penyumbang devisa itu adalah Wuling Almaz, yang dikirim secara utuh atau completely built up ke Thailand dengan nama Chevrolet Captiva.
Seri yang diekspor merupakan versi standar, bukan Wuling Almaz RS yang saat ini jadi andalan di Indonesia. Brand and Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani mengatakan bahwa pihaknya belum mengirim tipe tersebut karena belum lama ada di pasaran.
“Belum diekspor, soalnya kan baru diluncurkan di 2021,” ujarnya saat ditemui di acara Wuling Kartini Day belum lama ini, dikutip VIVA Otomotif Senin 25 April 2022.
Dian menuturkan, Wuling Motors berencana untuk mengekspor semua model yang mereka rakit di pabrik Cikarang, Jawa Barat.
“Kalau bicara ekspor, untuk semua produk. Pabrik di sini ya memang bukan hanya untuk memenuhi pasar Indonesia saja, tapi juga Asia Tenggara,” tuturnya.
Menurut Dian, saat ini pihaknya masih fokus melakukan pengembangan produk untuk pasar dalam negeri, sembari menunggu momen yang tepat untuk ekspor.
“Almaz RS kan masih baru, kami fokusnya ke pasar Indonesia dulu. Jadi, fokus pengembangannya pasar sini dulu,” ungkapnya.