Menperin: Mulai April Semua Mobil Baru Harus Ramah Lingkungan

Booth Isuzu di Jakarta Auto Week 2022
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

VIVA – Demi menekan polusi yang dihasilkan dari mesin kendaraan bermotor, setiap negara memiliki peraturan berbeda-beda terkait standar emisi gas buang. Sebagian negara sudah menerapkan aturan emisi Euro 5, dan Euro 6.

Sedangkan Indonesia baru menuju Euro 4 untuk mengurangi kadar emis karboni yang dihasilkan kendaraan bermotor. Namun standar tersebut diawali untuk kendaraan bermesin diesel, diantaranya truk, atau bus.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau Euro 4, yang mulai berlaku pada 12 April 2022. 

Bahkan mulai bulan depan semua produsen diwajibkan menjual, atau memproduksi mobil baru dengan emisi Euro 4. Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat hadir di pameran Jakarta Auto Week.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Photo :
  • Dok: Kemenperin

“Mulai tanggal 12 April akan ada ketentuan, atau regulasi bahwa produk otomotif baru yang diproduk harus sudah berstandar Euro 4,” ujar Agus di JCC Senayan, Jakarta, dikutip VIVA Otomotif Selasa 15 Maret 2022.

Lebih lanjut Menperin menjelaskan, tujuan utama menerapkan regulasi tersebut tentunya agar ramah lingkungan, namun tetap mendorong pertumbuhan industri otomotif.

“Ini (emisi) menjadi perhatian kami agar mendorong pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga bisa menjaga lingkungan agar lebih ramah,” tuturnya.

Salah satu produsen kendaraan yang sudah siap menuju aturan tersebut adalah Isuzu. Melalui PT Isuzu Astra Motor Indonesia, mesin peminum solar yang bersarang di truk, dan niaga ringan sudah memenuhi standar Euro 4.

“Tadi saya juga menyaksikan penandatanganan kerja sama pemakaian produk Euro 4 Isuzu. Ini artinya kita siap untuk memakai produk-produk Euro 4,” katanya.

Menurutnya pemerintah selalu memberikan peluang, atau mempermudah jalan bagi pabrikan untuk mengembangkan teknologi demi menekan polusi udara. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk menuju era ramah lingkungan.

“Kami memberikan peluang bagi teknologi apapun selama dia bisa membantu memberikan kontribusi kepada lingkungan agar lebih hijau,” sambung Agus Gumiwang.