Ngecas di SPKLU, Pemilik Tesla Ini Kena Tagihan Rp8 Miliar
- Gizmochina.
VIVA – Seorang pemilik mobil listrik Tesla di China, mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Sebab, dirinya dikagetkan dengan tagihan mencapai Rp8 miliar lebih karena mengecas baterai mobilnya di SPKLU milik Tesla.
Melansir dari Auto Hindustan Times, pemilik Tesla itu mengeluhkan kejadian ini di akun media sosial Weibo. Di mana, ada notifikasi tangihan pengisian baterai mobil di salah satu Tesla Supercharger di Shanghai, China.
Saat itu mobilnya dicas selama 20 menit saja pada 27 Februari 2022. Memang Tesla Supercharger di China memberikan layanan gratis, dan si pemiliki Tesla Model 3 itu masih memiliki sisa kuota 2.285 km lagi untuk mengisi baterai mobil gratis.
Tapi dia kaget saat di aplikasi miliknya, mobilnya mengkonsumsi daya sebesar 1.923.720 kWh atau nyaris mencapai 2 gWh. Setelah dihitung-hitung biaya konsumsi itu mencapai USD600.000 atau mencapai Rp8,6 miliar.
Apabila tak dibayar maka si pemilik mobil tak bisa lagi mengecas di Tesla Supercharger. Padahal, pemilik mobil itu sendiri baru membeli Tesla pada 2020, maka tagihannya pun tak mungkin sampai sebesar itu.
Untuk konsumsi daya yang nyaris mencapai 2 gWh, dia harusnya telah melakukan isi ulang sebanyak 32.000 kali. Setelah melakukan komplain, ternyata ada kesalahan dari sistem aplikasi bawaan Tesla.
Akhirnya masalah itu diselesaikan tanpa perlu adanya pembayaran. Hanya saja dikhawatirkan kesalahan yang sama juga dialami oleh pemilik mobil listrik Tesla lainnya.