Daihatsu Yakin Xenia Dapat Insentif PPnBM Selamanya

Daihatsu All New Xenia.
Sumber :
  • Dok: ADM

VIVA – Beberapa mobil yang dipasarkan di Indonesia saat ini ditawarkan dengan harga lebih murah, berkat adanya insentif pajak barang mewah atau PPnBM dari pemerintah.

Aturan PPnBM Ditanggung Pemerintah atau DTP itu mulai berlaku pada Maret lalu, dan berlangsung sampai akhir tahun ini. Besarannya tergantung dari sistem penggerak roda, kapasitas mesin dan local purchase dari masing-masing model.

Karena aturan itu berlaku hanya sampai 31 Desember, maka mulai 1 Januari tahun depan banderol dari model yang mendapatkan insentif itu otomatis naik. Tapi, angkanya tidak kembali ke titik awal, karena pemerintah sudah merevisi besaran PPnBM berdasarkan emisi karbon.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku sudah memahami soal hal itu dan pihaknya berusaha menyiapkan skema baru untuk terus mendukung perkembangan industri otomotif nasional.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Salah satu usulannya yaitu PPnBM nol persen secara permanen, untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen.

“Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati, dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya,” ujar Menperin.

Dari surat Keputusan Menperin nomor 1737 tahun 2021, diketahui hanya dua mobil Daihatsu yang sudah memenuhi syarat tersebut, yakni Ayla dan Sigra. Sementara, Xenia disebutkan baru memiliki local purchase 79,2 persen.

Meski demikian, Marketing Director dan Corporate Planning merangkap Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan bahwa angka itu baru merupakan laporan dari para produsen dan bukan hasil audit.

“Itu adalah angka pengakuan, kemudian nanti dilakukan audit. Kami sudah mendapat laporan hasil audit untuk seluruh produksi ADM, baik Terios maupun Xenia sudah di atas 80 persen,” tuturnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Jumat 17 Desember 2021.

Amelia mengaku bahwa ADM memilih untuk melaporkan angka local purchase yang lebih kecil, namun ternyata saat diaduit jumlahnya lebih besar.

 

“Daihatsu low profile, mengaku kecil tapi hasilnya lebih baik daripada mengaku besar pas diaudit kecil. Jadi, jangan lihat pada data yang beredar sekarang,” ungkapnya.