Pakai Penggerak Depan, Seberapa Tangguh Avanza Baru?
- Dok: TAM
VIVA – All New Avanza dan All New Veloz resmi diluncurkan di Indonesia hari ini oleh PT Toyota Astra Motor. Perubahan yang dilakukan sangat banyak, mulai dari eksterior, interior hingga sistem penggeraknya.
Tampilan luar Avanza baru serta Veloz berbeda jauh dari generasi sebelumnya. Kini wujudnya lebih gagah dan moderen, yang terlihat dari ukuran lubang udara besar di bagian depan serta lampu LED sebagai penerangan utama.
All New Avanza sudah bisa dipesan oleh konsumen, dan terdiri dari empat tipe yaitu 1.3 E M/T, 1.5 G M/T, 1.5 G CVT dan 1.5 G CVT TSS. Sementara, All New Veloz tersedia dalam tiga pilihan tipe yakni Veloz M/T, Veloz Q CVT, dan Veloz Q CVT TSS.
Terkait harga, Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa untuk tipe Avanza paling rendah ditawarkan dengan harga Rp200 jutaan, dengan status on the road DKI Jakarta.
“All New Avanza 1.3 itu mulai dari Rp206 jutaan, sementara Veloz harganya mulai Rp251 jutaan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Rabu 10 November 2021.
Kemampuan Menanjak
Salah satu ubahan yang ada di kedua mobil dan menjadi sorotan, yakni sistem penggeraknya di mana Toyota memutuskan untuk mengganti penggerak roda belakang yang legendaris, menjadi roda depan.
Sistem penggerak lama sudah dikenal luas keandalannya saat harus melewati jalur tanjakan sembari membawa beban berat. Lantas, bagaimana dengan Avanza baru?
Anton menjelaskan, masing-masing konfigurasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Itu sebabnya, banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh TAM sebelum memutuskan untuk memilih front wheel drive atau FWD.
“Masalah infrastruktur yang sudah semakin membaik, kondisi jalan Indonesia. Produk ini juga sudah pakai platform baru, lebih ringan bobotnya, lebih irit, dan juga harus bisa memenuhi aturan pajak karbon yang kami targetkan di 15 persen,” tuturnya.
Terkait kemampuan menanjak, Anton memastikan bahwa mobil keluarga yang mampu menampung tujuh orang itu sudah disesuaikan dengan kondisi jalan yang ada.
“Kemampuan menanjaknya pun sudah dites, baik oleh tim development, engineering bahkan tim TAM sendiri. Kami melihat, tetap bisa memenuhi kebutuhan jalan di Indonesia. Kami tambahkah fitur hill start assist, untuk mempermudah konsumen,” jelasnya.