Beruntung Banget yang Beli Toyota Agya dan Calya Bulan Ini
- dok. Toyota Indonesia
VIVA – Toyota memiliki dua mobil andalan di kelas low cost green car atau LCGC, yakni Toyota Agya dan Toyota Calya. Keduanya ditawarkan dengan harga terjangkau, serta irit konsumsi bahan bakar.
Segmen LCGC merupakan proyek yang dimulai pada 2013, dan dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam memiliki mobil pribadi yang rendah emisi gas buang.
Supaya harganya bisa murah, maka pemerintah memutuskan untuk tidak mengenakan pajak barang mewah atau PPnBM pada kendaraan LCGC.
Namun pada Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 2019 yang kemudian diubah di PP 74 tahun 2021, disebutkan bahwa LCGC bakal dikenakan pajak sebesar tiga persen dengan syarat ada turunan dari peraturan itu yang diatur oleh Kementerian Perindutsrian.
Hal ini membuat banyak pihak kebingungan, apakah program LCGC bakal dihapus dan semua produk yang masuk dalam segmen itu dijual layaknya model lain yang dikenakan PPnBM baru yakni 15 persen.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa sampai saat ini seluruh agen pemegang merek sedang berdiskusi dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, terkait hal itu.
Melalui Gaikindo, mereka meminta kejelasan pada pemerintah soal status dari mobil-mobil yang masuk dalam kategori LCGC, dan berharap statusnya masih tetap dipertahankan.
“Kami optimistis pemerintah sudah mempertimbangkan itu,” ujarnya saat ditemui di Tangerang, dikutip VIVA Otomotif Jumat 22 Oktober 2021.
Terkait harga jual produk Toyota Agya dan Toyota Calya, Anton mengaku bahwa sampai saat ini para diler memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen selama satu bulan, sehingga bisa menjual dengan harga lama.
“Harga masih mengikuti yang lama, PPnBM tiga persen,” tutur Anton.