Penjualan Mobil di Eropa Turun Drastis, Jadi yang Terendah Sejak 1995
- DW.
VIVA – Penjualan mobil di Eropa selama September 2021 turun 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kabarnya, penurunan tersebut dipicu dari krisis chip semikonduktor yang telah menyebabkan pasokan kendaraan berkurang.
Menurut data yang dihimpun Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), disitat VIVA Otomotif dari Antara, Minggu 17 Oktober 2021, penjualan mobil baru di pasar Uni Eropa, Inggris, dan negara-negara asosiasi perdagangan bebas Eropa (EFTA) hanya menyentuh 972.723 unit. Raihan tersebut menjadi yang terburuk sejak 1995 atau 26 tahun terakhir.
Sebelumnya, pengamat pasar setempat memperkirakan, krisis chip semikonduktor akan berakhir pada 2021 dan penjualan kendaraan mengalami pertumbuhan minimal 10 persen. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, krisis tersebut belum berakhir, sehingga banyak pabrikan yang mengurangi kapasitas produksinya.
“Kami memperkirakan, tahun ini tidak akan melampaui hasil 2020 yang sangat lemah. Asumsi kami adalah sumber masalah akan bersama kami sepanjang tahun depan dan terus merusak penjualan kendaraan baru,” kata LMC Automotive dalam suatu laporan.
Semua pasar utama Eropa mencatat penurunan dua digit pada September 2021, dengan penjualan di Inggris turun 35 persen, Italia 33 persen, Jerman 26 persen, dan Prancis 21 persen.
Diketahui, belakangan kendaraan memang makin bergantung pada chip untuk segala hal; mulai dari manajemen komputer mesin untuk penghematan bahan bakar yang lebih baik, hingga fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.
Bukan hanya itu, krisis tersebut makin diperparah usai para pembuat mobil berlomba-lomba memproduksi kendaraan dengan fitur super canggih, sehingga membutuhkan lebih banyak chip.
Sebagai solusi, sejumlah pabrikan menjual mobil baru dengan beberapa fitur yang dihilangkan, terutama berkaitan dengan semikonduktor.