Salah Beli, Puluhan Mobil Mewah Dijual di Papua Nugini
- Theguardian
VIVA – Pemerintah Papua Nugini dikabarkan sedang menjual puluhan unit mobil mewah merek Maserati, yang sebelumnya digunakan untuk Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation atau KTT APEC.
Acara tersebut digelar pada 2018 silam, dan kala itu pemerintah negara tersebut sengaja mendatangkan kendaraan buatan Italia itu sebagai mobil operasional para pejabat selama dua hari.
Sebanyak 40 unit Maserati model Quattroporte, GranTurismo dan Ghibli dikirim dari diler di Sri Lanka ke Port Moresby menggunakan pesawat jumbo jet Boeing 747.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Thedrive, Senin 11 Oktober 2021, dana yang dihabiskan untuk membeli dan membawa mobil itu mencapai US$6 juta atau sekitar Rp85 miliar.
Besarnya anggaran itu menuai kritik dari beberapa pihak, karena hampir separuh warga Papua Nugini hidup di bawah garis kemiskinan dan hanya memiliki pendapatan kurang dari Rp15 ribu per hari.
Meski demikian, pemilihan Maserati diklaim sengaja dilakukan karena nantinya usai acara mobil tersebut akan dijual kembali dan bakal laku keras.
Sayangnya, kini salah seorang pejabat negara tersebut, yakni Menteri Keuangan John Pundari mengaku bahwa keputusan itu adalah salah dan seharusnya mereka membeli mobil yang jauh lebih murah.
Ternyata pembelian mobil mewah dalam jumlah banyak itu, tidak hanya berhenti di Maserati. Menurut laporan Creative311, pemerintah Papua Nugini kala itu juga mendatangkan dua unit Bentley Flying Spur, Toyota Land Cruiser dan Mitsubishi Pajero Sport.
Uniknya, usai acara semua kendaraan itu seolah lenyap tidak meninggalkan jejak. Awalnya pemerintah Papua Nugini mengaku bahwa mobil akan langsung dijual, namun kemudian hal itu segera dilakukan.
Penjualan kembali mobil-mobil eks APEC 2018 baru akan dilakukan bulan ini, dan harga yang ditawarkan cukup menggoda, yakni diskon sebesar AU$40 ribu atau setara Rp416 jutaan.
Awalnya Maserati dibeli dengan banderol AU$197 ribu atau sekitar Rp2 miliar, dan kini ditawarkan kembali seharga AU$158 ribu atau Rp1,6 miliar.