Fitur Ini Bikin Xpander Jadi Istimewa
- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Mitsubishi Xpander merupakan salah satu mobil yang masuk dalam segmen low multi purpose vehicle atau MPV, dan dipasarkan di Indonesia sejak 2017. Peminatnya terbilang banyak, bahkan sempat menempati urutan pertama mobil terlaris di Tanah Air.
Banyak yang diunggulkan oleh Mitsubishi pada Xpander, mulai dari desainnya yang gagah hingga layanan purna jual yang memudahkan pemilik dalam melakukan perawatan berkala.
Satu fitur yang menjadi daya tarik lainnya dari mobil berkapasitas tujuh orang itu, yakni sistem suspensi dan penggeraknya, di mana Xpander merupakan kendaraan yang memakai sistem gerak roda depan.
Sistem ini memungkinkan pabrikan asal Jepang tersebut, untuk memasang sistem suspensi torsion beam di bagian belakang sehingga masing-masing roda dapat bergerak terpisah, yang berdampak pada meningkatnya tingkat kenyamanan.
Langkah itu digabungkan dengan teknologi yang ada di mobil sedan andalan mereka, Mitsubishi Lancer menghasilkan pengendalian yang akurat dan empuknya peredaman guncangan.
Terkait penggunaan sistem gerak roda depan yang dianggap kurang ideal untuk menghadapi tanjakan, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan bahwa mobil berpenggerak roda belakang juga bisa kesusahan melewati tanjakan.
“Kalau mobilnya sudah bergerak, sudah ada momentum bergerak sebelum tanjakan, enggak ada masalah gerak depan atau belakang,” ujarnya belum lama ini.
Menurut Jusri, kunci dari menghadapi tanjakan terjal adalah dengan menjaga momentum. Jangan sampai melakukan perlambatan saat sedang naik.
“Usahakan jangan melakukan perlambatan saat menanjak, caranya jaga jarak dari jauh. Jaga jarak supaya terus memelihara momentum, karena momentum akan membuat bobot kendaraan jadi lebih enteng,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Product Ambassador Mitsubishi Indonesia, Rifat Sungkar. Menurutnya, sangat penting memilih lajur yang akan dilalui saat menanjak.
“Sudut yang terdalam di belokan itu adalah sudut yang tekukannya paling dalam, yang akan membuat mobil lebih susah naik dibanding sudut yang paling luar. Jadi, sebetulnya bukan karena enggak bisa nanjak,” jelas Rifat melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Sabtu 11 September 2021.