Hyundai Bicara soal Staria Rakitan Lokal dan Mesin Bensin
- Dok: HMID
VIVA – Pasar multi purpose vehicle atau MPV premium di Indonesia semakin meriah, setelah Hyundai Staria resmi mengaspal pada Agustus kemarin. Mobil ini hadir dalam dua tipe, yakni kapasitas tujuh dan sembilan orang.
Hyundai Staria diklaim sangat cocok untuk digunakan oleh kegiatan bisnis maupun pribadi, karena memiliki panjang 5.253 milimeter serta jarak sumbu roda 3.273 mm, yang membuat interiornya menjadi sangat lega.
Tampilan depannya sangat unik dan belum pernah ada sebelumnya, di mana grille mendominasi bagian depan dan dibuat menggunakan material yang dilapisi bahan khusus dengan aksen krom tembaga, sehingga terlihat mewah dan eksklusif.
Interior Hyundai Staria dipenuhi dengan beragam fitur canggih, mulai dari panel instrumen yang sudah berwujud layar digital berukuran 10 inci, hingga sistem hiburan dengan layar sentuh 8 inci dengan pengeras suara merek Bose.
Mobil ini dibekali mesin diesel berkapasitas 2.200cc, yang bisa menghasilkan tenaga 177 daya kuda serta torsi 430 Newton meter. Sementara, versi global yang dipasarkan di luar negeri tersedia dalam pilihan mesin bensin enam silinder 3.500cc.
Product Expert HMID, Bonar Pakpahan mengatakan bahwa ada alasan khusus mengapa pihaknya hanya menyediakan jantung pacu diesel untuk pasar Indonesia.
“Prinsipal sudah melakukan riset mendalam di pasar Indonesia, hasilnya mesin 2.200cc diesel lebih banyak yang memilih,” ujarnya saat sesi test drive Hyundai Staria Jakarta – Bandung, dikutip VIVA Otomotif Jumat 10 September 2021.
Selain itu, kata Bonar, ada pajak barang mewah atau PPnBM yang nilainya cukup besar untuk kendaraan dengan mesin berkapasitas di atas 3.000cc.
“Sehingga kalau kami masukan yang varian bensinnya, harganya akan semakin tinggi,” tuturnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer HMID, Makmur menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih mendatangkan Hyundai Staria dari luar negeri alias impor. Sebab, banyak faktor yang perlu dipelajari untuk menentukan apakah kendaraan tersebut bisa diproduksi secara lokal atau completely knock down (CKD).
“Hyundai Motor Company sudah mengatur, pabrik-pabrik mana untuk untuk melayani wilayah mana saja. Kemudian faktor pasar, kuantitas, kapasitas produksi, dan aturan dari negara itu. Kalau ada insentif besar, pasti akan jadi pilar di sana,” jelasnya.