Cairan Penambah Oktan Masih Banyak di Pasaran, Ini Alasannya

Ilustrasi cairan aditif bahan bakar.
Sumber :
  • Motorday

VIVA – Banyak cara dilakukan orang untuk bisa mengirit pemakaian bahan bakar kendaraan mereka. Mulai dari memilih model yang hemat BBM, hingga menerapkan teknik berkendara yang benar.

Kualitas bahan bakar juga menentukan, seberapa banyak BBM yang digunakan oleh mobil dan motor. Apabila terlalu rendah, maka otomatis butuh bensin atau solar lebih banyak untuk bisa menghasilkan tenaga yang cukup.

Bagi mereka yang tinggal di perkotaan, maka hal itu bukan menjadi masalah. Berbeda dengan nasib yang hidup di pelosok, di mana jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum terbilang sedikit dan jaraknya jauh-jauh.

Untuk mengatasi rendahnya kualitas bahan bakar yang dimasukkan ke dalam tangki, cara yang umum dilakukan adalah dengan menambahkan cairan aditif, seperti dikutip VIVA Otomotif dari laman Seva, Selasa 18 Mei 2021.

Cairan ini seringkali dijadikan alternatif bagi para pemilik kendaraan yang berada di luar daerah. Sebab, tidak semua SPBU menyediakan bensin dengan oktan yang tinggi di sana.

Selain itu, cara tersebut dianggap mampu mendongkrak performa kendaraan dan lebih irit biaya, dibandingkan harus membeli bahan bakar dengan oktan tinggi yang dengan harga lebih mahal.

Dengan kondisi tersebut, tak heran jika bisnis cairan aditif dilihat masih menjanjikan di Indonesia. Hal itu diakui oleh Direktur Penjualan dan Pemasaran PT EMP Indonesia, Bayu Arief Juniarlan.

Ia mengatakan, bahwa perusahaannya yang sudah bergerak dalam bidang produksi dan distribusi aditif selama 10 tahun itu kini kembali memperkenalkan produk yang diberi nama Booster.

Setelah menyelesaikan semua proses legalitas, uji kelayakan dan dokumen pendukung lainnya, produk tersebut saat ini sudah dipasarkan di hampir 30 kota yang tersebar di Tanah Air.

“Kami tampil lebih fresh, dengan spesifikasi tertinggi di kelasnya,” tutur Vice President EMP Indonesia, Supriyadi Awe.