Benda Kecil Ini Bikin Rugi Pabrik Mobil Ribuan Triliun Rupiah

Ilustrasi sistem audio mobil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Sudibyo

VIVA – Pabrikan mobil di seluruh dunia mengalami kerugian yang cukup besar pada tahun lalu, di mana daya beli masyarakat menurun gara-gara adanya pandemi.

Selain itu, mereka juga harus menghentikan operasional pabrik selama beberapa waktu, demi mengikuti protokol kesehatan. Ternyata, hal itu kemudian diperparah oleh benda berukuran kecil yang saat ini jumlahnya sangat langka.

Gara-gara hal itu, banyak kendaraan yang sudah selesai dirakit harus disimpan di gudang selama beberapa bulan, karena tidak bisa dikirim ke konsumen akibat ada fitur yang tidak berfungsi.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Autoevolution, Senin 17 Mei 2021, komponen yang dimaksud adalah semikonduktor atau chipset, produk elektronik yang biasa digunakan oleh perangkat sistem hiburan dan sensor komputer kendaraan.

Adanya pandemi membuat penjualan peranti elektronik melambung tinggi, dan tidak bisa diimbangi oleh terbatasnya kapasitas produksi chipset.

Menurut riset yang dilakukan oleh perusahaan AlixPartners, pada tahun ini saja pabrik mobil di seluruh dunia mengalami kerugian hingga US$110 miliar atau setara Rp1.575 triliun akibat dari kelangkaan komponen itu.

Awalnya, mereka menghitung bahwa kerugian hanya ada di angka US$61 juta atau sekitar Rp800 ribuan triliun saja. Jumlah kendaraan yang terkena dari dampak tersebut ada di angka 3,9 juta unit.

Parahnya lagi, tidak ada yang bisa memprediksi sampai kapan krisis ini terjadi. Meski demikian, bukan berarti para produsen chipset berpangku tangan.

Intel dan Samsung dikabarkan sedang bersiap untuk memproduksi semikonduktor khusus mobil. Selama ini, mereka hanya berkutat di produk untuk komputer dan ponsel saja.