Benda yang Mudah Rusak Ini Bikin Harga Jual Mobil Jadi Tinggi

Sentra penjualan mobil bekas.
Sumber :
  • Viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Menurut survei yang dilakukan salah satu perusahaan otomotif, orang Indonesia umumnya akan mengganti mobil setiap 3-4 tahun. Biasanya, hal ini dilakukan usai cicilan kredit kendaraan tersebut lunas.

Banyak alasan mengapa mereka melakukan itu, mulai dari ingin memiliki mobil dengan fitur yang lebih canggih, hingga percaya bahwa semakin lama dipakai maka banyak masalah mulai muncul dan harga jual kembalinya akan semakin turun.

Menurut penjelasan dari PT Astra Daihatsu Motor, sebenarnya kendaraan bakal tetap awet dan harga bekasnya bisa stabil jika digunakan sesuai dengan buku petunjuk yang diberikan saat unit dibeli dari diler.

“Untuk mempertahankan harga jual kembali sebuah kendaraan agar tetap tinggi, harus memenuhi beberapa aspek,” ujar Head of Customer Satisfaction and Value Chain Division ADM, Elvina Afny saat konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Senin 18 Januari 2021.

Pertama, kata Elvina, kondisi fisik mobil harus mulus dan bebas baret, serta dalam kondisi standar tanpa penambahan aksesori layaknya baru keluar dari diler.

Meski banyak yang melihat kondisi dari usia kendaraan, namun hal lebih penting adalah jarak tempuhnya. Semakin jarang mobil tersebut dipakai, maka kilometernya semakin rendah dan harganya lebih mahal.

Pastikan juga kendaraan dilengkapi dengan surat-surat resmi, termasuk pajak masih hidup. Terakhir dan tidak kalah penting, yakni benda berupa buku servis yang diisi secara rutin oleh diler ketika pemilik mobil datang untuk melakukan perawatan.

“Daihatsu menyarankan konsumen memilih merek mobil terpercaya, yang menawarkan beragam kemudahan dan layanan jual dan purna jual yang baik, sehingga menjadi investasi saat akan dijual kembali,” tuturnya.