Belajar dari Kasus Chacha Sherly, Awasi Detak Jantung saat Nyetir
- Carscoops
VIVA – Artis Chacha Sherly meninggal dunia, usai mengalami kecelakaan di Tol Solo-Semarang KM 428 pada Senin kemarin. Kendaraan yang ia tumpangi berusaha menghindari tabrakan beruntun, namun malah oleng dan keluar jalur.
Mantan personel Trio Macan itu mengembuskan napas terakhir, usai mendapat perawatan akibat luka pada dada dan kepalanya. Ia juga sempat koma, akibat mengalami pendarahan di kepala.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman NTMCPolri, Selasa 5 Januari 2021, korban kecelakaan lain bernama Suhardi mengaku saat itu cuaca dalam kondisi hujan lebat dan jarak pandang terbatas. Ada kendaraan melakukan pengereman mendadak di depannya. Ia kemudian melakukan hal yang sama, namun tabrakan tidak terhindarkan.
Director Training Safety Defensive Consultant, Sony Susmana yang diminta tanggapan soal peristiwa tersebut mengatakan, meski kendaraan sudah dilengkapi dengan peranti canggih, namun kendali tetap 100 persen di tangan pengemudi.
“Mengemudi membutuhkan strategi dan jurus dalam mengantisipasi kondisi cuaca buruk. Namanya Anticipation Driving, dan ini mutlak harus dimiliki seorang pengemudi,” ujarnya.
Salah satu hal yang harus diantisipasi, kata Sony adalah aquaplaning, yakni kondisi di mana karet ban kehilangan cengekeraman ke aspal akibat melintasi genangan air.
“Jangan anggap remeh, ini butuh perhitungan yang matang, ketenangan, kontrol emosi dan skill, agar kendaraan terkontrol. Pembalap saja pernah gagal dalam mengantisipasi aquaplaning kok,” tuturnya.
Menurut pakar safety driving tersebut, reaksi pertama yang harus dilakukan pengemudi saat berkendara di saat hujan adalah antisipasi.
“Ketika bergerak di cuaca ekstreme, semua gejala keseimbangan mobil pasti terganggu. Tetap tenang, kontrol kecepatan kendaraan dengan posisi sigap. Perhatikan di kecepatan berapa jantung pengemudi mulai berdebar, di situ kecepatan maksimalnya dan yang ideal kurangi 10-20 kilometer per jam,” jelasnya.