Mobil Listrik Nissan Sudah Laku Setengah Juta Unit

Mobil listrik Nissan LEAF
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Nissan sudah mulai memasarkan mobil listrik sejak 10 tahun lalu. Diberi nama Nissan Leaf, kendaraan itu diedarkan ke 59 negara di seluruh dunia.

Angka penjualannya juga tidak sedikit. Sampai saat ini, kata Head of Extenal and Government Affairs PT Nissan Motor Indonesia, Coki Panjaitan, ada lebih dari setengah juta penduduk dunia yang menggunakan Nissan Leaf.

Mobil listrik pertama kami, Nissan Leaf sudah dipasarkan di 59 negara di dunia dengan 500 ribu unit terjual. Seluruh mobil tersebut sudah menjelajah sejauh 16 miliar kilometer, dan mengurangi emisi CO2 sebanyak 2,5 miliar,” ujarnya di Jakarta Selatan, dikutip VIVA Otomotif pada Senin 7 Desember 2020.

Besarnya emisi yang berhasil dikurangi, membuat Nissan melihat bahwa teknologi mobil listrik sesuai dengan keinginan pemerintah untuk mereduksi karbon yang ada di udara Indonesia.

“Polusi udara bisa menyebabkan banyak penyakit. Oleh karena itu, visi dan fitur dari mobil listrik Nissan adalah menciptakan zero fatality dan meningkatkan kenyamanan konsumen dalam berkendara,” tuturnya.

Berdasarkan survei yang mereka lakukan, kata Coki, hampir setengah responden di Tanah Air mengaku bahwa mereka ingin memiliki mobil listrik.

Namun, mengubah stigma yang ada tidak mudah. Nissan memulainya dengan menghadirkan Nissan Kicks, yakni Hybrid Electriv Vehicle sebagai jembatan menuju era mobil masa depan.

Dengan Nissan Kicks, pengguna tidak perlu khawatir soal jarak tempuh atau tiba-tiba kehabisan energi baterai. Mereka bisa mampir ke SPBU, agar mesin konvensional bisa terus mengisi ulang listrik yang digunakan oleh dinamo.

Kendala lain adalah harga. Berkaca dari beberapa negara lain, pemerintah diharapkan bisa memberi berbagai macam insentif dan kebijakan yang dapat memacu pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.

“Terkait tingkat kandungan dalam negeri yang harus 35 persen pada 2023, semakin banyak kendaraan listrik di jalan maka bisa memberikan banyak opsi ke masyarakat, karena akan ada banyak pilihan harga yang dipilih. Kalau bisa, hal tersebut jadi perhatian pemerintah juga,” ungkapnya